“Proyek Fisik yang APBD murni 2023, realisasi belum 10 persen, jauh sekali dari target, semuanya belum ada yang jalan, terutama fisik,” ungkapnya.
“Untuk realisasi 2023 belum ada yang jalan, makanya akan dipanggil PPK untuk membuat kontrak,” tambahnya.
Tetapi, ia menilai, sejauh ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) belum diizinkan untuk melakukan kontrak terhadap pengerjaan fisik yang bersumber dari PAD.
“PPK belum berani buatkan kontrak, karena belum diizinin oleh BPKAD,” ucapnya.
Sementara itu, ia menerangkan, dalam evaluasi APBD murni pemprov NTB 2023, pihaknya berharap agar ada penyelesaian dari mandegnya realisasi anggaran yang masih 10 persen.
Baca Juga :