Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Taufiek menjelaskan, pertemuan yang digelar di ruang Asisten II Setda NTB adalah tindaklanjut setelah Gubernur NTB turun lapangan melihat langsung kondisi petani yang terdampak cuaca ekstrem.
Dampaknya cuaca ekstrem ini bervariasi. Tergantung usia tanam tembakaunya. Ada yang sudah ditanam setengah usia akan panen, ada juga yang sudah memasuki masa panen. Sehingga kompensasinya juga bervariasi.
Misalnya, papar kepala dinas, tembakau yang sudah akan dipanen solusinya bisa dirajang. Petani membutuhan mesin rajang. Ada juga petani yang minta diberikan pupuk dan saprodi. Bagi, tenaman tembakau yang usianya masih bisa diselamatkan.
Ada juga, kata kepala dinas, petani yang meminta dilakukan perbaikan drainase. Terutama pada lahan-lahan tembakau yang kontur lahannya datar dan jaringan irigasinya tak lancar.
Baca Juga :