Mataram (NTBSatu) – Senator Mirah Midadan melakukan kunjungan kerja ke NTB, Sabtu, 2 November 2024. Ia menyempatkan diri bertemu dengan pegiat media massa dan menyampaikan agenda kerja ke depannya.
Mirah mengatakan, pihaknya akan meminimalisasi seluruh bahan-bahan impor dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Prabowo-Gibran. Ia mengimbau agar pemerintah bersedia menggunakan bahan pangan lokal.
“Apabila memang bahan produk lokal tidak dapat terdistribusikan ke nasional, kami ingin agar seluruh keperluan MBG di daerah, diambil dari daerah,” ungkap Mirah saat jumpa pers.
Mirah menekankan, akan terus berusaha agar pemerintah memakai bahan pangan lokal dalam memenuhi keperluan program MBG. Ia meyakini NTB akan mampu mewujudkan swasembada pangan. Terlebih, NTB merupakan daerah kaya.
Selain itu, ia akan mengusahakan agar diversifikasi pangan tercipta di NTB. Salah satu upaya untuk diversifikasi pangan ialah dengan menggunakan bahan pangan lokal dalam program MBG.
Lebih lanjut, Mirah menjelaskan bahwa strateginya dalam mengedepankan bahan pangan lokal untuk MBG memiliki risiko. Risikonya, adanya produk-produk yang mengalami penurunan harga saat panen lantaran banyaknya stok yang tersedia.
Untuk menjawab persoalan ini, ia mengupayakan hilirasi produk pangan lokal. Mirah meyakini bahwa hilirisasi produk pangan lokal di NTB dapat terlaksana. Hanya saja, untuk mewujudkan hal tersebut, membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Sehingga, membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat.
“Selain itu, saya rasa pemerintah daerah mesti cerdas dalam melihat peluang-peluang inovasi pembiayaan. Tidak boleh terlalu berharap pada pemerintah pusat. Sebab, mereka mesti membagikan pembiayaan ke seluruh Indonesia,” jelas Mirah Midadan.
Apabila pemerintah daerah mampu mengoptimalkan peluang inovasi pembiayaan, Mirah meyakini hilirasi produk pangan lokal akan dapat terlaksana di NTB. Sumber pembiayaan itu dapat berupa investor asing dan domestik.
“Saya yakin pemerintah daerah mampu mewujudkan hilirasi produk pangan lokal ini. Hanya saja, mesti bekerja keras dalam melihat dan menciptakan peluang pembiayaan alternatif,” tandas Mirah. (*)