Mataram (NTB Satu) – Koperasi Unit Desa (KUD) di Nusa Tenggara Barat di masa Orde Baru hingga awal reformasi pernah merasakan kejayaan dengan berbagai jenis usaha, terutama usaha hasil pertanian.
Namun di usia koperasi yang ke-76 (2023), KUD di NTB sudah banyak yang mati suri atau tidak aktif seperti sediakala.
Peran KUD sebagai offtaker hasil – hasil pertanian kini kalah dengan para pengepul atau tengkulak. Selain itu, dukungan pemerintah terhadap KUD terbilang minim bahkan tidak ada walaupun banyak program pemerintah yang turun ke desa.
Sekretaris Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) NTB, H. Tauni menjelaskan, saat ini hanya 30 persen KUD yang aktif, dari 128 jumlah KUD di seluruh NTB yang masih terdata. Sedangkan ribuan desa lainnya tidak memiliki KUD.
Baca Juga :
- Harta Kekayaan 11 Kepala Daerah di NTB Jelang Akhir Jabatan, Bupati Dompu Terkaya
- 5 Daerah Penghasil Orang Pintar di NTB, Kota Bima tak Terduga
- 4 Daerah dengan Biaya Hidup Murah di NTB, Isi Kantong Rp900 Ribu Bisa Hidup Sebulan
- 4 Daerah dengan Biaya Hidup Tertinggi di NTB, Daerah Tambang Urutan Kedua
- 5 Daerah Penyumbang Orang Kaya di NTB, Nomor Satu ternyata bukan Mataram
- 6 Komoditas Penyumbang Garis Kemiskinan di NTB, Rokok di Posisi Mengkhawatirkan