Lombok Timur (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur berencana membeli jagung petani di tengah anjloknya harga saat musim panen raya tiba.
Pada tahap pertama upaya normalisasi harga jagung tersebut, Pemkab Lombok Timur akan menggelontorkan Rp10 miliar untuk membeli jagung petani.
Akan tetapi, upaya menyelamatkan petani jagung dari ancaman kerugian tersebut baru akan berjalan pada 2025 mendatang.
“Tahun 2025 kita masukkan program ini ke RPJMD, untuk tahap awal kita coba anggarkan Rp10 miliar,” kata Pj Bupati Lombok Timur M Juaini Taofik, Selasa, 7 Mei 2024.
Taofik mengungkapkan, persoalan yang paling dikhawatirkan dari anjloknya harga jagung setiap panen raya adalah enggannya petani untuk kembali menanam jagung.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
- Ummat Resmi Terima SK Pendirian Fakultas Kedokteran
Sehingga melaui program pembelian tersebut, pihaknya akan melakukan intervensi harga. Dengan demikian, harga penjualan jagung petani tidak anjlok saat panen raya.
“Kita akan lakukan pendampinan dari hulu sampai hilir, dan membuat standar harga pembelian. Sehingga petani tetap semangat untuk menanam,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan program tersebut, lanjut Taofik, harus ada kolaborasi antara pemerintah daerah dengan aparat penegak hukum, agar program ketahanan pangan bisa tercapai maksimal.
“Harus ada intevensi dari pemerintah, dari TNI dan Polri, dan diatensi juga oleh Kejaksaan sehingga program ini bisa akuntabel,” tutupnya. (MKR)