Pemuda Asal Dompu Lolos Beasiswa S3 di Hungaria

Mataram (NTB Satu) – Pemuda kelahiran Kabupaten Dompu, NTB, Al Fauzi Rahmat berhasil mendapat program beasiswa S3 ke Hungaria. Ia berkesempatan melanjutkan pendidikannya di Hungarian University of Agriculture and Life Sciences, di Gödöllő, Hungaria. Kesempatan tersebut diraihnya setelah berhasil lulus program beasiswa Stipendium Hungaricum (SH). Beasiswa tersebut merupakan program yang dikelola oleh Tempus Public Foundation yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Baca Juga: Untuk diketahui, beasiswa ini salah satu yang diincar oleh mahasiswa internasional, termasuk mahasiswa Indonesia, untuk melanjutkan studi di negara yang beribukota di Budapest tersebut. Saat ini, Fauzi sedang mempersiapkan keberangkatannya dan di sela-sela persiapannya, ia berbagi proses saat berusaha meraih beasiswa SH. Fauzi menyampaikan, selama proses seleksi dirinya berusaha membagi waktu dengan kesibukannya mengajar sebagai asisten dosen dan peneliti. Ia mencoba membaca semua persyaratan beasiswa di sela-sela waktu istirahat dan mencoba mengumpulkan berkas satu per satu. "Saya memiliki sedikit waktu mengingat hanya tersisa satu bulan untuk melengkapi berkas. Saya membutuhkan waktu untuk menyiapkan semua dokumen khususnya surat motivasi, rekomendasi, proposal riset, dan sertifikat bahasa Inggris. Di mana itu semua saya sempatkan di tengah-tengah kesibukan saya sebagai asisten dosen dan peneliti," ungkapnya, Rabu, 2 Agustus 2023. Meskipun di tengah kesibukan, tidak menyurutkan tekadnya dan mampu membuktikan bahwa pemuda asal daerah pun bisa bersaing untuk merebut kuota yang telah disediakan. Alumnus Magister Ilmu Pemerintah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini sangat senang dan bersyukur ketika mengetahui dirinya telah lulus dan berkesempatan melanjutkan studi akademik tertinggi di tingkat doktoral dengan bantuan beasiswa SH. Baca Juga: Betapa tidak, beasiswa dengan banyak pelamar bisa didapatkannya melalui proses seleksi yang memakan waktu berbulan-bulan. Mulai dari seleksi berkas, wawancara, hingga penetapan akhir. “Beasiswa SH sangat diminati dan proses seleksi memakan waktu sekitar 5 bulan. Mulai dari proses berkas, kemudian dilanjutkan ke tahap wawancara, pada akhirnya dievaluasi secara keseluruhan untuk ditetapkan sebagai penerima beasiswa,” ujarnya. Anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan M. Syaifullah dan Ibu Nuryatin ini sangat senang akhirnya bisa melanjutkan mimpinya dan bisa mewujudkan harapan kedua orang tuanya untuk bisa berkuliah S3. Ia menuturkan dukungan dari orang-orang terdekat, terutama orang tuanya sangat mempengaruhi proses yang dilalui selama berburu beasiswa. Selain itu lingkungan yang mendukung juga, lanjutnya turut andil atas keberhasilannya untuk tetap optimis dan memiliki motivasi yang kuat dalam mencapai tujuan yang diharapkan. “Saya bersyukur memiliki orang tua yang mendukung saya dalam hal apapun, terutama saat saya berjuang dalam proses seleksi beasiswa. Tanpa mereka saya tidak akan bisa mencapai cita-cita saya saat ini,” tuturnya. Ia juga tidak melupakan sahabat perjuangannya yang telah menemaninya dan memberikan motivasi untuk melanjutkan studi S3. Baca Juga: “Saya memiliki lingkungan yang cukup positif untuk mengembangkan ide dan gagasan serta berjuang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sahabat seperjuangan, teman-teman dan lingkungan kerja yang suportif, dimana mereka saling memberikan motivasi dan rekomendasi untuk melanjutkan studi,” tambahnya, Di akhir obrolan dengan NTBSatu, Fauzi memberikan dukungan yang kuat kepada para pemuda, khususnya berasal dari daerah yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. “Bagi siapapun yang bercita-cita kuliah ke luar negeri, khususnya teman-teman daerah, harus mempersiapkan berkas dengan sebaik-baiknya. Bila perlu cari teman, masuk grup hunting beasiswa, atau senior yang telah berhasil meraih beasiswa, ajak diskusi bareng, atau mungkin bisa menghubungi saya jika diperlukan,” pungkasnya. (JEF)