Lokasi Sirkuit MXGP Selaparang saat ini bukan Bandara Pertama, ternyata ada di Lombok Timur

Mataram (NTB Satu) - Bandara Selaparang yang terletak di Kota Mataram sering kali dianggap sebagai bandar udara pertama di Lombok, NTB. Eks bandara itu kini jadi lokasi pembangunan Sirkuit Motocross Grand Prix (MXGP) untuk menyambut ajang balap motor kelas dunia itu. Faktanya, bandara yang dibangun di Kecamatan Selaparang itu bukanlah yang pertama. Bandara Selaparang diresmikan pada 1957 dengan nama Pelabuhan Udara Rembiga. Kemudian berganti nama jadi Bandara Selaparang pada 1994. Sedangkan bandar udara pertama di Lombok bernama Bandara Rambang yang terletak di Desa Surabaya, Sakra Timur, Lombok. Pembangunan Bandara Rambang tak jauh setelah pembangunan bandara pertama di Hindia Belanda yang terletak di Cililitan Jakarta Timur, bernama Vliegveld Tjililitan di tahun 1924. Kini bandara itu dikenal sebagai Bandara Halim Perdanakusuma. Baca juga : Gelaran Internasional di NTB Jadi Momentum Promosi Kuliner Khas Lokal 250 Lapak UMKM akan Berdiri di MXGP Samota, 20 di Antaranya dari Lombok Pembangunan Sirkuit MXGP Selaparang Ditargetkan Rampung Pekan Depan Jokowi dan Sandi akan Diupayakan “sepanggung” dengan Ahmad Dhani di MXGP Lombok Kemudian beberapa tahun kemudian sejumlah lapangan terbang di wilayah lain dibangun, termasuk Rambang. Budayawan Zul Hakim di laman Lombok Post menyebut, Bandara Rambang menjadi menjadi saksi besar perkembangan transportasi udara pada masa Perang Dunia II. Pada tahun 1934 Bandara Rambang menjadi satu dari 22 pitstop balap pesawat terbesar dunia saat itu, The MacRobertson Air Race. Reli tersebut merupakan adu cepat pesawat dari London, Inggris menuju Melbourne, Australia yang digelar oleh Royal Aero Club. Saat itu, puluhan pesawat dari berbagai negara ikut serta menempuh rute sejauh 18.200 kilometer. Rambang sendiri merupakan basis bagi pesawat Douglas DC-2 PH-AJU “Uiver” milik maskapai kerajaan Belanda, Koninklijke Luchtvaart Maatschappij N.V (KLM). Dua tahun pasca The MacRobertson Trophy Air Race, Rambang kembali menjadi saksi sejarah penerbangan dunia. Jean Gardner Batten, pilot perempuan asal New Zealand mencatatkan rekor dunia sebagai pilot pertama yang mampu terbang sendiri (solo flight) dari London menuju New Zealand. Baca juga : Gelaran Internasional di NTB Jadi Momentum Promosi Kuliner Khas Lokal 250 Lapak UMKM akan Berdiri di MXGP Samota, 20 di Antaranya dari Lombok Pembangunan Sirkuit MXGP Selaparang Ditargetkan Rampung Pekan Depan Jokowi dan Sandi akan Diupayakan “sepanggung” dengan Ahmad Dhani di MXGP Lombok Dengan pesawat DC 3, Jean yang kala itu berusia 27 tahun menempuh jarak 22,891 kilometer selama 11 hari 45 menit dari Lympne, Inggris menuju Auckland. Ini adalah rekor yang bertahan hingga bertahun-tahun kemudian. Dalam penerbangan jarak jauh itu, Jean singgah di sekitar 20 bandara. Termasuk mendarat dan mengisi bahan bakar di Rambang. Kemudian dalam novel Beyond The Blue Horizon, penulis Alexander Frater tak lupa mengenang dan menulis Rambang sebagai salah satu lapangan terbang penting pada dekade 30-an. Namun eksistensi Rambang untuk pengangkutan udara tak berlangsung begitu lama. Pendaratan Jepang di Lombok pada 1942 langsung mengusir Belanda. Jepang menduduki Rambang untuk memperkuat armada laut yang telah tiba dan membangun tangsi militer di sekitar Tanjung Ringgit. Kemudian selepas proklamasi kemerdekaan, Bandara Rambang tak lagi dioperasikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Mereka lebih memilih membangun bandara baru bernama Pelabuhan Udara Rembiga di Mataram. Karena tingginya jumlah penumpang, Bandara Selaparang menyusul nasib Rambang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 20 Oktober 2011 meresmikan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid yang terletak di Tanak Awu, Lombok Tengah. (MKR) Baca juga : Gelaran Internasional di NTB Jadi Momentum Promosi Kuliner Khas Lokal 250 Lapak UMKM akan Berdiri di MXGP Samota, 20 di Antaranya dari Lombok Pembangunan Sirkuit MXGP Selaparang Ditargetkan Rampung Pekan Depan Jokowi dan Sandi akan Diupayakan “sepanggung” dengan Ahmad Dhani di MXGP Lombok