Untuk stok kambing, Taufik menyiapkan 50 ekor. Jika sudah terjual atau dipesan, ia akan mengeluarkan lagi stok baru yang ada dalam kandang.
“Yntuk stok hewan kurban ini kami pelihara sendiri, dan sebagian beli di luar kampung atau peternak pasar,” ucapnya.
Taufik menjelaskan jenis makanan kambing hanya daun saja, jarang ada kambing yang makan dengan makanan pendamping. Kalaupun ada, makanan pendamping seperti ampas tempe atau kedelai, dan para peternak jarang memiliki bahan makanan ampas tersebut.
Lihat Juga:
- Peringatan Harlah Ke-102 NU, PP Muhammadiyah Ungkap Semangat Kebersamaan Rawat Keutuhan NKRI
- Polisi Amankan 8 Pelaku Ilegal Fishing dan Puluhan Bahan Peledak di Perairan Bima
- Pria Asal Lombok Barat Dibekuk Polisi Gegara Curi HP Perempuan saat Chek In di Hotel
- Dapat SP3, PT Autore Ngotot Lakukan Aktivitas di Perairan Sekaroh Lombok Timur
“Kalau didampingi oleh makanan ampas tempe, memang gemuk tetapi ada juga kekurangannya, kalau makan daun saja tekstur daging lebih bagus dibandingkan ampas tempe karena kambing murni makan daun saja,” jelasnya.
Selain itu, Taufik pun tetap menjaga kesehatan hewan kurban tersebut dengan memberikan obat jika ada yang terlihat sakit.
“Tetap dipantau oleh Dinas Pertanian terkait hewan kurban ini, sesekali mereka mengecek dan memberikan obat. Kalau awal sakit diberikan obat, akan tetapi selanjutnya saya yang mengajukan untuk mendapatkan pantauan,” ujarnya. (WIL)