Daerah NTB

NTB Punya Gelombang Laut Tinggi, Swedia Ajak Kerja Sama Hasilkan Energi Berbasis Ombak

Mataram (NTB Satu) – Laut di NTB memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan menjadi energi. Terlebih di wilayah Selat Lombok. Maka dari itu, Pemerintah Swedia memutuskan untuk mengajak Universitas Mataram (Unram) dalam mengembangkan sumber daya energi berbasis alam dengan membuat diskusi Renewable Energy and Low Carbon Workshop di Gedung Rektorat Unram, Jumat, 26 Agustus 2022.

Pemerintah Swedia kini telah berhasil mengembangkan teknologi pembangkit tenaga listrik yang berasal dari gelombang laut.

Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo M.Agr.St., Ph.D., mengatakan, Pemerintah Swedia memiliki ide untuk mengembangkan sumber daya yang mengandalkan energi dari alam, salah satunya wave energy, yaitu energi yang dapat dihasilkan dari gelombang laut.

“NTB memiliki potensi yang besar sama sekali dalam pemanfaatan renewable energy resources,” ungkap Bambang, ditemui NTB Satu di Gedung Rektor Unram, Jumat, 26 Agustus 2022.

Menurut Bambang, proses kerja sama dengan pemerintah Swedia cukup menjanjikan lantaran NTB, secara konsisten memiliki gelombang laut yang tinggi. Ia berharap agar proses kerja sama tersebut berjalan lancar. Mengenai lokasi pengembangan, masih belum diputuskan.

“Sebab, kami masih menjalin proses diskusi dengan Pemerintah Swedia. Kemungkinan, akan terlaksana di Selat Lombok,” papar Bambang.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah M.Pd., yang turut hadir dalam diskusi Renewable Energy and Low Carbon Workshop mengatakan sangat tertarik akan ajakan kerja sama dari Pemerintah Swedia lantaran NTB memiliki komitmen yang tinggi terhadap pelestarian lingkungan.

“NTB memiliki destinasi alam yang cukup menarik. Jadi, apabila tidak diperhatikan, kami akan mengalami kerugian yang besar,” ungkap Rohmi, ditemui NTB Satu di Gedung Rektorat Unram, Jumat, 26 Agustus 2022.

Dalam diskusi tersebut, Rohmi memaparkan soal komitmen NTB mengenai Net Zero Emissions pada 2050 mendatang. Untuk menyongsong s, Pemerintah Provinsi mesti menempuh tiga cara.

“Yakni tidak menggunakan energi yang berbasis fosil and fuel, penanaman yang digencarkan melalui program NTB Hijau, serta terus melakukan program pemilihan dan pemilahan sampah melalui NTB Zero Waste,” terang Rohmi.

Menurut Rohmi, ketiga cara tersebut tentu akan dibantu oleh para akademisi, termasuk dari Universitas Mataram dan berbagai perguruan tinggi yang terdapat di NTB. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button