Mataram (NTB Satu) – Seleksi Duta Bahasa Provinsi NTB 2023 sudah masuk tahap 20 besar. Selanjutnya, 20 finalis tersebut akan mengikuti kegiatan unjuk bakat dan penentuan pemenang, pada tanggal 8 sampai 11 Mei 2023.
Para finalis yang berhasil masuk 20 besar ini, telah melalui proses panjang. Mulai dari tahapan administrasi, mendapatkan pengenalan kebahasaan dan kesastraan, dan terakhir, tahapan wawancara.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Dr. Puji Retno Hardiningtyas, menyampaikan, tahun ini para finalisnya lebih beragam, semua perwakilan ada.
“Jumlah yang mendaftar kemarin 164 orang, mengerucut menjadi 50 orang dan terpilih 20 peserta, 10 putra dan 10 putri. Untuk asal, semua Kabupaten/Kota di NTB ada perwakilannya,” ungkap Retno kepada NTBSatu, Senin, 8 Mei 2023.
Namun, dari 20 finalis ini, akan terpilih sebanyak tiga pasang pemenang. Sepasang pemenang pertama, sepasang pemenang kedua, dan sepasang pemenang ketiga.
“Untuk yang mewakili Kantor Bahasa Provinsi NTB di tingkat nasional hanya pemenang pertama saja. Kegiatannya nanti pada bulan Agustus mendatang,” tambah Retno.
Retno menjelaskan, Duta Bahasa merupakan mitra Kantor Bahasa untuk melakukan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra. Maka, di tahun 2023, Duta Bahasa diharapkan dapat membantu Kantor Bahasa dalam menyukseskan program merdeka belajar.
“Dalam rangka Merdeka Belajar, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah mengirimkan buku-buku ke daerah 3T di Pulau Lombok dan Sumbawa. Saya harap Duta Bahasa ini bisa mendukung program tersebut dengan mengadakan program literasi yang sasarannya kepada komunitas,” jelas Retno.
Tidak hanya itu, rencananya juga Duta Bahasa akan turun ke daerah-daerah terpencil untuk membantu kegiatan literasi dan pendidikan.
“Ada program Abdi Bahasa namanya, melalui ini saya harap Duta Bahasa turun ke lapangan langsung. Rencananya ke tiga tempat, Desa Donggo, Titik Nol Kilometer Bima, dan Komunitas di lereng Gunung Tambora,” tutup Retno.
Adapun pelaksanaan pemilihan Duta Bahasa di Provinsi NTB ini sudah sejak 2006. Pada Tahun 2023, menjadi pelaksanaan ke-17 dan semakin banyak masyarakat yang mengetahui. (JEF)