Mataram (NTB Satu) – Polresta Mataram telah melaksanakan Operasi Pekat Rinjani 2023 selama 14 hari terakhir. Hasilnya, puluhan tersangka dari berbagai kasus judi dan prostitusi berhasil diamankan, serta ratusan botol miras disita.
Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa menjelaskan, sejak 13 hingga 16 Maret pihaknya telah mengamankan delapan tersangka target operasi (TO) dan 64 tersangka non-TO di Polresta Mataram.
Mustofa merincikan, empat tersangka target operasi (TO) dan 17 tersangka non-TO dari kasus judi. Kemudian, kasus minuman keras (miras) sebanyak dua tersangka TO dan 46 tersangka non-TO diamankan polisi.
“Sementara di kasus prostitusi sebanyak 2 tersangka TO dan 1 tersangka non TO,” kata Mustofa didampingi Asisten I Pemkot Mataram L Martawang, Ketua Pengadilan Negeri Mataram Putu Gede Haryadi, Kepala BNNK Mataram Ivanto Aritonang, dan Pasi Intel Kodim 1606/Mataram, Jumat 31 Maret 2023.
Berdasarkan data tersebut, sebanyak 12 tersangka TO di tahun 2022 berhasil dikumpulkan. “Atau terjadi penurunan sebesar 33 persen,” sambungnya.
Menurut Mustofa, penurunan jumlah tersangka ini juga didasari lebih sedikitnya kasus yang terungkap pada Operasi Pekat Rinjani 2023 dibanding tahun 2022.
“Sebanyak 72 kasus telah dirampungkan pada tahun 2023, dan 184 kasus di tahun 2022. Atau terjadi penurunan kasus sebesar 60 persen lebih,” ungkapnya.
Selain itu, Polresta Mataram juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Untuk kasus judi, pihaknya berhasil menyita uang tunai sebanyak Rp2,2 juta dan 15 buah handphone. Kemudian sebuah papan bola dil, 4 set kartu domino, dan sebuah kartu ATM.
“Serta beberapa barang bukti perjudian jenis sabung ayam,” kata Mustofa.
Sementara untuk kasus miras, sebanyak 20 botol whiskey, 367 botol bir, 12 botol wine, 49 botol anggur merah, dan satu botol brem berhasil diamankan.
Terakhir, di kasus prostitusi, pihaknya menyita uang tunai Rp1,1 juta, 5 handphone, 3 buah kondom, 1 handuk, 2 lembar seprai, 1 buah bantal dan sarung, serta 1 lembar tisu basah.
Kapolresta mengaku, Operasi Pekat Rinjani kali ini mengalami penurunan dibanding tahun 2022. “Tren kasus Operasi Pekat Rinjani 2023 mengalami penurunan dibanding tahun 2022 lalu,” ucapnya.
Dia menilai, penurunan angka tersebut merupakan dampak positif usaha preventif yang telah dilakukan pihak kepolisian di tengah masyarakat.
Di akhir pembicaraannya, Kapolresta Mataram menegaskan pihaknya akan rutin melakukan razia balap liar selama bulan Ramadan.
Diketahui, Polresta Mataram berhasil mengamankan ratusan sepeda motor. Baik karena knalpot brong maupun tanpa identitas.
“Akan kita beri efek jera, motor-motor tersebut hanya bisa diambil usai sidang, yang dijadwalkan selesai lebaran nanti,” tutupnya. (KHN)