Mataram (NTB Satu) – Sejumlah investor dari luar daerah sedang menjajaki peluang investasi di bidang produksi pelet kayu (wood pellet).
Pelet kayu ini sendiri masuk dalam energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Produk ini memiliki banyak menfaat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar. Misalnya untuk rumah tangga hingga untuk industri atau perusahaan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB Julmansyah menuturkan hal terssbut.
Ia mengatakan, beberapa investor yang ditemuinya di Surabaya kemarin sudah sangat serius untuk melakukan investasi di sektor ini.
Mereka sedang melakukan survei lokasi di sejumlah tempat yang layak untuk dikembangkan investasi ini.
“Mereka sedang melakukan survei lokasi, baik di Lombok maupun di Pulau Sumbawa,” kata Julmansyah pada Jumat 10 Maret 2023.
Ia menjelaskan, tren pemanfaatan energi terbarukan semakin luas.
Banyak pembangkit listrik yang awalnya menggunakan bahan bakar batubara kini sudah beralih ke energi baru terbarukan.
Sehingga para pengusaha banyak yang melirik sektor ini sebagai tempat untuk berinvestasi.
“Karena mereka menangkap ada pasar seperti itu, ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah terhadap energi baru terbarukan sudah mulai mendapat angin segar kan,” katanya.
Investasi di bidang produksi pelet kayu ini menggunakan tanaman-tanaman kayu yang memang cocok di lahan-lahan kering di Pulau Sumbawa dan Lombok bagian selatan.
Misalnya kayu gamal, kaliandra dan indigofera. Jenis kayu ini memiliki kalori tinggi yang cocok untuk bahan bakar.
“Adapun luas lahan yang dibutuhkan oleh investor ini bervariasi. Namun rata-rata di atas 10 ribu hektare,” ujarnya.(ZSF)