Mataram (NTB Satu) – Para petani di Kota Mataram belakang ini kerap mengeluh akibat keberadaan pupuk subsidi yang kini kian langka menjelang musim tanam padi pada awal tahun.
Kelangkaan itu disebutkan terjadi sejak akhir tahun 2022.
“Sudah langka, bingung kita cari dimana,” ujar petani di Wilayah Jempong, Kota Mataram, Mashur, Selasa, 7 Februari 2023.
Akibatnya, para petani terpaksa membeli pupuk non-subsisi yang dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi.
“Yang mahal aja kita beli ini, sudah tidak ada (dapat) yang subsidi,” sebut petani lain bernama Sahnan.
Diketahui, pupuk subsidi biasanya didapatkan dengan harga Rp250.000 per kuintal, sedangkan non-subsisi bisa mencapai Rp450.000 hingga Rp1 juta per kuintal.
Mirisnya, sudah dengan harga mahal, pupuk non-subsisi pun disebut masih sulit didapatkan.
“Mending kalau banyak, sudah mahal, langka lagi,” keluh Sahnan.
Akibatnya, pertumbuhan tanaman terutama padi menjadi tidak optimal, akibat penggunaan pupuk yang tidak mencukupi luasan tanaman.
“Sawah saya 55 are biasanya pakai 3 kuintal, tapi dapatnya sekarang cuma 1 kuintal,” imbuh Mashur.
Terkahir, mereka berharap agar distribusi pupuk dilakukan secara sehat dan tidak dilakukannya penimbunan, supaya pasokan pupuk subsidi kembali mencukupi.
“Harapan kita, pupuk ada lagi intinya,” tutup Sahnan.(RZK)