Mataram (NTB Satu) – Motor Cross Grand Prix (MXGP) tahun 2023 dipastikan terlaksana dua kali di Provinsi NTB. Di Pulau Sumbawa, MXGP akan dilaksanakan pada 25 Juni 2023, sedangkan di Pulau Lombok pada 2 Juli 2023. Namun, lokasi penyelenggaraan MXGP di Pulau Lombok belum diputuskan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Ir. Ridwan Syah mengatakan, PT Samota Enduro Gemilang (SEG) terus bekerja mempersiapkan MXGP di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB berharap persiapan MXGP tidak menghabiskan waktu lama. Ridwan meyakini, persiapan teknis MXGP di Pulau Lombok dapat segera terselesaikan, karena tim Infront akan membantu untuk mempersiapkan.
“Mudah-mudahan, Tim Infront dapat bertandang ke Pulau Lombok pada akhir Januari 2023, sesuai dengan perjanjian. Di Pulau Lombok, ada beberapa pilihan lokasi penyelenggaraan MXGP, di antaranya Eks Bandara Selaparang, Sirkuit Balap di Selagalas, dan Sirkuit Lantan. Nantinya, Tim Infront akan membantu kami memilihkan lokasi yang terbaik. Untuk memilih lokasi penyelenggaraan, kami turut mempertimbangkan aspek kelayakan teknis dan ekonomi,” ungkap Ridwan, di Mataram, Sabtu, 14 Januari 2023.
Menurut Ridwan, membuat sirkuit MXGP tidak mudah. Tiga pilihan lokasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di Eks Bandara Selaparang, masyarakat akan mudah mengaksesnya lantaran terletak di jantung ibu kota. Apalagi, Pemprov NTB menargetkan penonton yang datang ke Pulau Lombok dapat mencapai 100.000 orang. Hanya saja, luas tanah di Eks Bandara Selaparang tidak seluas di Samota, sirkuit di Pulau Sumbawa.
“Selain itu, kemungkinan besar kami tidak akan bebas menggali lahan Eks Bandara Selaparang, karena memang dirancang khusus untuk pesawat, bukan sirkuit. Kalau di Sirkuit Lantan, sirkuitnya sudah ada, dan lahannya pun cukup luas. Hanya saja, akses menuju Sirkuit Lantan cukup jauh. Untuk yang di Sirkuit Balap Selagalas, pengerjaannya akan jauh lebih mudah bila dibandingkan dengan Eks Bandara Selaparang dan aksesnya tidak sejauh Sirkuit Lantan,” jelas Ridwan.
Perihal pilihan lokasi penyelenggaraan MXGP di Pulau Lombok akan dikembalikan kepada tim Infront. Ridwan menyatakan, Pemprov NTB tetap siap menyelenggarakan MXGP, sesuai dengan pilihan Tim Infront. Apabila lokasi telah ditentukan, Pemprov NTB akan segera bergerak untuk mengecek segala aspek kesiapan, baik teknis maupun non-teknis.
Selanjutnya, Ridwan menceritakan, Pulau Lombok dipilih lantaran Tim Infront merasa apabila balapan digeser ke Pulau Jawa, maka itu terlalu jauh, pembalap dan tim sudah terlalu lelah. Sehingga, ketika Tim Infront memutuskan MXGP di NTB diputuskan terlaksana dua kali, itu akan dijadikan strategi untuk pengembangan pariwisata.
Sirkuit di Pulau Lombok akan tetap sesuai standar dan tidak dapat dijadikan wahana untuk main-main belaka. Namun, setelah para pembalap lelah berlaga di Samota, Pulau Lombok dapat dijadikan lokasi untuk rehat sejenak sebelum menghadapi seri balapan selanjutnya. Pembalap dan tim dijadwalkan akan menetap di NTB selama dua minggu, hal tersebut dapat dijadikan peluang untuk meningkatkan aspek penjualan NTB kepada dunia.
“Walaupun tinggal beberapa bulan, pembangunan sirkuit di Pulau Lombok saya pastikan terkejar. Saya punya pengalaman menggarap Samota kurang dari dua bulan, tanpa pengalaman. Sekarang, karena kami telah memiliki pengalaman, saya pastikan sirkuit di Pulau Lombok dapat segera dibangun,” pungkas Ridwan. (GSR)