Mataram (NTB Satu) – Menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kembali memfokuskan empat strategi atau upaya dalam pengendalian inflasi di Kota Mataram.
Empat upaya itu antara lain menjaga keterjangkauan harga, memastikan ketersediaan pasokan, mengontrol kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
Diketahui, inflasi daerah termasuk di Kota Mataram masih dipengaruhi
dua faktor besar, yakni arus ekonomi global dan kondisi perekonomian domestik.
“Dari pengaruh global, terjadi gangguan rantai pasokan komoditas pangan dan energi yang dipicu oleh kondisi global,” ujar Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman dalam Rapat High Meeting TPID Kota Mataram, Jumat, 16 Desember 2022.
Kondisi ini, dinilai sebagai tantangan berat dalam pengendalian inflasi sejak meletusnya perang Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, untuk kondisi domestik dipengaruhi oleh panen musiman pada komoditas pangan yang bergejolak. Hal ini menyebabkan penurunan persediaan pada periode tertentu.
Secara teknis, beberapa langkah yang sudah diambil TPID dalam menjaga stabilisasi harga, yakni dengan meningkatkan pemantauan dan
pengawasan perkembangan harga barang, ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi pangan.
“Lalu menginformasikan harga barang melalui saluran media komunikasi yang strategis untuk mengajak masyarakat untuk berbelanja dengan bijak, agar tidak terjadi panic buying,” imbuhnya.
Selain itu, juga diselenggarakan Operasi Pasar Murah (OPM) dan Pasar Rakyat atau Bazar Pangan Murah untuk memberikan akses pangan murah bagi masyarakat menjelang Nataru.
Selanjutnya memperluas cakupan wilayah Program Kampung Tanggap Inflasi atau urban farming, karena dinilai efektif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memiliki stok pangan mandiri yang pada akhirnya memberikan nilai ekonomi untuk keluarga.
“Dengan usaha-usaha ini, kita berharap segala upaya yang dilakukan bisa bermuara pada pengendalian inflasi daerah yang bisa dirasakan
langsung oleh masyarakat,” tutup Mujiburrahman. (RZK)