Mataram (NTB Satu) – Keterlibatan sosok cendekiawan nasional, Rocky Gerung dalam memberikan kuliah umum di acara 24 Tahun Reformasi Nasional bertema “Titik Nol Penegakan Hukum dan Keadilan” yang akan diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Pengawal Ideologi Bangsa (UKMU PIB Unram), pada Jumat, 16 September 2022 mendatang disebut ditolak oleh pihak Universitas Mataram (Unram).
Pihak Unram yang diwakili Humas Unram menyampaikan penyelenggara belum bersurat secara resmi terkait acara tersebut.
Alumnus Unram sekaligus pengacara, Sirra Prayuna menyesalkan sikap Unram jika terbukti melarang sebuah seminar dengan alasan narasumber belaka. Menurutnya, kampus adalah lembaga produk pemikiran serta gagasan yang kritis dan konstruktif. Perbedaan pandangan dalam melihat persoalan memang merupakan hal yang wajar.
“Namun, tidak mengizinkan sebuah seminar hanya lantaran berbeda pandangan tidak dapat dibenarkan,” ungkap Sirra kepada NTB Satu, Kamis, 1 September 2022.
Perbedaan pandangan justru dapat menjadi celah untuk memantik perdebatan dan dialog serta pengujiaan pemikiran dalam perspektif yang cenderung berbeda. Oleh karena itu, Sirra berpendapat bahwa perbedaan pandangan seharusnya dapat menguatkan dan mengisi masing-masing persona.
Apabila memang dikhawatirkan terjadinya diskursus yang tidak berimbang antar narasumber, Sirra menyarankan agar panel per masing-masing narasumber dipisahkan.
Lebih lanjut, Sirra menerangkan perihal reformasi yang pernah diperjuangkannya bersama sejumlah kawan-kawan gerakan dalam dunia mahasiswa.
“Esensi dari reformasi adalah kebebasan berbicara, berpikir, dan berpendapat, terlebih dengan pendekatan kritis dan konstruktif dalam melihat berbagai persoalan kebangsaan. Kebebasan tersebut bahkan telah dijamin oleh konstitusi dan undang-undang,” ujar Sirra.
Lebih lanjut, Sirra menekankan bahwa pihak kampus seharusnya memegang teguh prinsip dalam menjalankan konstitusi dan undang-undang serta tidak perlu alergi dengan berbagai pemikiran kritis. Sebab, tujuan dari reformasi yakni membangun negara dan bangsa yang kokoh, sejahtera, berdaulat, adil, dan makmur.
“Selain itu, kebebasan merupakan tujuan dari negara Indonesia merdeka, seperti yang berbunyi dalam Undang-undang Dasar 1945, yakni membangun kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam perdamaian dunia,” jelas Sirra.
Sirra juga menceritakan perihal gerakan yang pernah dilakukannya ketika menentang dan melawan rezim Orde Baru.
“Sejak dahulu, kami melawan dan menentang rezim Orde Baru lantaran cara penguasa mengelola negara sangat anti-demokrasi dan cenderung menganut paham otoritarinisme,” papar Sirra.
Oleh karena itu, menurut Sirra, kampus tidak semestinya kembali mengulang kesalahan di masa lalu dengan mengebiri dan menjauhkan mahasiswa dari tradisi berdialog dan berdiskusi secara kritis dan konstruktif.
“Sebagai alumnus Unram, saya mengimbau agar pihak rektorat tidak mengulangi tradisi yang sempat berkembang pada masa Orde Baru,” pungkas Sirra.
Sebelumnya, Ketua Umum UKMU PIB Unram, Adrian Islah Perdana, mengatakan, telah berkunjung ke pihak Rektorat Unram dalam hal ini Wakil Rektor III Unram untuk meminta izin dalam mengadakan acara seminar nasional.
Pada awalnya, Adrian menyebutkan, pihak Rektorat Unram tidak mempermasalahkan tema dan bentuk kegiatan dari UKMU PIB. Hanya saja, ketika Adrian memberitahu bahwa salah satu pengisi materi seminar adalah Rocky Gerung, pihak Rektorat Unram disebutnya menolak kehadiran Rocky Gerung.
“Tema yang kami ambil tidak menyinggung sedikit pun mengenai hal-hal yang sensitif. Kami mengambil tema 24 Tahun Reformasi untuk mencerdaskan peserta yang akan datang,” ungkap Adrian, ditemui NTB Satu di Mataram, Senin, 29 Agustus 2022.
Adrian menceritakan, dengan mengundang Rocky Gerung, pada awalnya pihak Rektorat Unram takut bakal tercipta penolakan dari Ormas atau pun organisasi kepemudaan terhadap salah satu dosen di Universitas Indonesia tersebut.
“Jauh sebelum bicara dengan pihak rektorat, kami telah menjalin komunikasi dengan berbagai Ormawa dan OKP. Hasilnya, tidak terdapat penolakan terhadap sosok Rocky Gerung. Bahkan, pihak Ormawa dan OKP menyambut dengan antusias lantaran Rocky Gerung bakal memberikan materi,” jelas Adrian.
Kemudian, setelah mendapat penjelasan dari UKMU PIB Unram, pihak Rektor Unram kembali berkelit. Melalui pengakuan Adrian, Rektorat Unram mengatakan, mahasiswa-mahasiswa Unram ditakutkan belum siap dalam mencerna materi-materi yang akan disampaikan oleh Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Adrian memaparkan bahwa pihak Rektorat Unram sempat menyarankan agar UKMU PIB mencari tokoh cendekiawan nasional selain Rocky Gerung.
NTB Satu mencoba untuk mengkonfirmasi pihak Rektorat Unram, dalam hal ini yaitu Rektor dan Wakil Rektor III Unram. Namun, kedua orang tersebut tidak kunjung memberi jawaban.
Kemudian, NTB Satu ke bagian Hubungan Masyrakat (Humas) Unram. Koordinator Humas Unram, Khairul Umam, S.H., M.H., mengatakan, tidak mengetahui sedikit pun penolakan dari pihak Rektorat Unram mengenai acara yang bakal diselenggarakan oleh UKMU PIB Unram.
“Kami tidak tahu (acara PIB Unram, red). Sebab, pihak UKMU PIB Unram belum mengirim surat resmi kepada kami,” ungkap Umam, ditemui NTB Satu di Unram, Selasa, 30 Agustus 2022. (GSR)