Lombok Barat

Pengusaha Ikan Koi Terdampak Banjir Meninting Surati Presiden

Mataram (NTB Satu) – Pengusaha ikan koi terdampak banjir Sungai Meninting, Sri Dewi Damayanti akan menyurati Presiden Joko Widodo pada Kamis, 21 Juli 2022. Ia meminta bantuan atas kerugian yang dideritanya karena banjir Sungai Meninting beberapa waktu lalu.

Banjir itu mengakibatkan ratusan ikan koi yang dibudidayakannya di Desa Mambalan, Kecamatan Gunungsari terbawa banjir. Banjir Sungai Meninting dianggap Dewi sebagai dampak dari pembangunan Bendungan Meninting di hulu sungai.

Pihaknya mengirim surat ke Presiden karena tak kunjung mendapatkan pertanggungjawaban dari Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BWS NT I) selaku penanggung jawab mega proyek tersebut.

“Saya membuat surat ini karena pihak BWS itu tidak ada turun tangan, yang ada hanya pembantahan. Di sini saya meminta kepada bapak Presiden Jokowi, bagaimana dia bisa membantu saya, karena ini adalah proyek Presiden,” ujar Dewi yang merupakan pemilik Rinjani Koi Farm, Rabu, 20 Juli 2022.

Luapan Sungai Meninting pada Jumat, 17 Juni 2022 lalu menyebabkan hampir keseluruhan ikan koi yang ia budidayakan di lahan seluas 700 meter persegi hanyut terbawa arus. Kerugian yang dialami Dewi akibat luapan yang datang dalam sekejap itu ditaksir mencapai Rp2 miliar.

Kepada BWS NT I, ia meminta uang ganti rugi senilai Rp2 miliar rupiah ditambah kerugian lanjutan karena usahanya tidak bisa beroperasi selama beberapa bulan ke depan. Ikan miliknya sudah hampir habis dan kolam dipenuhi lumpur.

“Per bulan hasil penjualan saya sekitar Rp100 juta. Bukan hanya saya yang terdampak, tapi ada 28 orang lainnya yang menjadi petani dan lain-lain,” terangnya.

Sebagian uang untuk budi daya itu berasal dari pinjaman dana untuk usaha kelautan dan perikanan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi NTB. Dengan adanya musibah ini, proses pembayaran secara bertahap itu diakui Dewi akan terganggu.

Selain itu, ia juga berencana akan membuat gugatan perdata kepada kontraktor Proyek Bendungan Meninting dan BWS NT I.

Sebelumnya, Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I mengklarifikasi soal air bah yang datang tiba-tiba melewati Bendungan Meninting dan disebut-sebut akibat jebolnya bendungan yang sedang dalam proses pembangunan itu.

“Prinsipnya tidak ada bendungan yang jebol. Memang curah hujan tinggi di daerah gunung. Sehingga sungainya mengalirkan air yang deras,” kata Kepala BWS Nusa Tenggara I, Dr. Hendra Ahyadi, ST, MT. (RZK)

IKLAN
IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button