MXGP 5 Bulan Lagi, Bandara Sumbawa Belum Optimal

Sumbawa (NTB Satu) – Persiapan menjelang perhelatan Motocross Grand Prix (MXGP) yang direncanakan digelar di kawasan Samota, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi pekerjaan berat. Terutama kesiapan akses transportasi darat, udara, dan laut yang belum maksimal.

Kelemahan transpordasi udara, Bandara Sultan Kaharuddin III di Sumbawa diketahui hanya mampu didarati pesawat berbadan kecil atau jenis ATR. Maka, rencana pembenahan bandara harus dilakukan untuk menampung pesawat yang lebih besar mendukung pagelaran MXGP.

Belum lagi, sarana pendukung seperti pelabuhan dan jalan darat yang harus dipersiapkan, mengingat balapan MXGP akan digelar dalam waktu 5 bulan ke depan.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, H. Lalu Moh. Faozal, belum bisa memberikan jawaban terkait kesiapan sarana transportasi untuk menyambut MXGP Juni 2022 mendatang.

Faozal belum berkenan menerangkan tentang tantangan pemerintah daerah dalam mempersiapkan event balap motocross international tersebut.

“Saya belum bisa kasi keterangan dulu. Mohon waktunya,” jelasnya dikonfirmasi ntbsatu.com, Ahad, 16 Januari 2022.

Sebelumnya, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, menuturkan langkah awal mendukung kesiapan MXGP di Sumbawa adalah dengan melakukan penebalan landasan Bandara.

Namun, terkait biaya penebalan landasan bandara ini, lanjut Gubernur, akan dikeroyok oleh pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. “Pengoptimalan Bandara ini akan dilakukan secara bersama,” katanya.

Menurut Gubernur, pemerintah pusat telah berkomitmen untuk mendukung kegiatan MXGP, yakni dengan mengoptimalkan runway Bandara Sumbawa.

Selanjutnya, Dr. Zul mengungkapkan adapun dana yang dibutuhkan pengoptimalan Bandara ini sekitar Rp. 40 hingga 50 miliar.

Tetapi, untuk sementara, pertebalan landasan terlebih dahulu dilakukan, sehingga pesawat dengan bobot lebih besar bisa mendarat. (DAA)

Exit mobile version