Mataram (NTBSatu) – Dilema dihadapi oleh Para pedagang dan Peternak Sapi Bima di Jabodetabek sepertinya belum menemui titik terang. Perayaan Iduladha telah usai, namun rendahnya daya beli masyarakat membuat ribuan sapi Bima tidak laku terjual.
Keberadaan ribuan sapi yang tidak terserap ini pun menimbulkan persoalan baru. Para pedagang dan peternak mengaku kebingungan lantaran masa penyewaan tanah untuk kandang sapi waktunya habis. Selain itu, pembengkakan biaya operasional membuat para pedagang dan peternak ini sedikit kesulitan untuk bertahan hidup.
Baca Juga:
- Kisah Haru Keluarga Dokter Pratik Joshi, Swafoto Terakhir Sebelum Tragedi Air India
- Unram Kirim Empat Mahasiswa Magister Peternakan Belajar Penyamakan Kulit di Tiga Kampus Eropa
- Segini Gaji Firman Shantyabudi, Anak Try Sutrisno yang Jadi Direktur MIND ID
- Pertamina Salurkan Ekstra Dropping LPG 3 Kilogram di Mataram
“Para pemilik lahan sudah memberikan ultimatum. Beberapa pedagang yang sudah habis masa sewanya terpaksa memindahkan sapi mereka ke kandang yang lainnya. Dan itu sudah pasti mengeluarkan biaya,” kata Furkan Sangiang selaku Ketua Asosiasi Pedagang dan Peternak Sapi Bima kepada NTBSatu, Sabtu 1 Juli 2023.
Furkan mengungkapkan bahwa pengiriman kembali ribuan sapi ini belum mendapatkan izin dari pemerintah daerah dengan alasan dikhawatirkan penyakit.
“Kami meminta kebijaksanaan Gubernur NTB. Jika kami dilarang untuk pulang, beri kami kepastian dan jalan. Sejauhmana kami akan berada disini dan siapa yang akan segera menyerap sapi – sapi ini. Mohon berikan kemudahan,” pintanya.