Mataram, (NTBSATU) – Revitalisasi Pantai Ampenan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, diprediksi akan meningkatkan daya tarik wisata di kawasan tersebut.
Namun, di balik revitalisasi ini, beberapa pihak mengkhawatirkan dampaknya terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di sekitar pantai.
Penataan lapak PKL yang menjadi bagian dari proyek revitalisasi dikhawatirkan akan menyulitkan mereka untuk berjualan dan mencari nafkah.
Salah satu PKL di sekitar Ampenan, Ridho, mengungkapkan kekhawatirannya. Ia berharap Pemerintah Kota Mataram dapat memastikan bahwa penataan lapak PKL dilakukan dengan cara yang humanis dan mempertimbangkan kebutuhan para pedagang.
“Pemerintah juga perlu memberikan solusi dan pendampingan bagi PKL yang terdampak oleh revitalisasi,” kata Ridho, kepada NTBSatu, Jumat 26 April 2024.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
Lebih lanjut, ia juga berharap pembangunan mini Amphitheater dan penataan lapak PKL dilakukan dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan perencanaan yang matang.
“Kami ingin memastikan bahwa revitalisasi ini tidak hanya menguntungkan wisatawan, tapi juga PKL yang selama ini menggantungkan hidup dari pantai ini,” ujarnya.