Kota Mataram

Lebaran Topat di Loang Baloq: Ziarah, Syukur, dan Dulangan yang Merekatkan

Mataram (NTBSatu) – Ribuan warga tumpah ruah di kawasan Makam Loang Baloq, Kota Mataram merayakan Lebaran Topat, Senin, 7 April 2025. Lebaran Topat atau Lebaran Ketupat merupakan tradisi syukuran masyarakat Sasak yang berlangsung sepekah setelah Idulfitri.

Rangkaiannya, dari pagi hari dengan ziarah makam dan doa bersama. Kemudian, syukuran dan makan lesehan di tepi pantai yang menciptakan ruang spritual sekaligus kebersamaan yang lekat.

Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman menyebut, Lebaran Topat sebagai momen penting untuk bersyukur atas nikmat Allah SWT. Serta, keberhasilan menahan hawa nafsu selama Ramadan.

Ia menegaskan pentingnya menjaga tradisi ini agar nilai-nilai luhur budaya Sasak tetap hidup. “Lebaran Topat bukan sekadar seremonial, tapi sarana untuk mengembalikan marwah suku Sasak dan memperkuat hubungan antarwarga,” ujarnya.

Jejak Ulama, Inspirasi Hikayat

Warga Berziarah ke Makam Loang Baloq
Suasana warga berziarah ke Makam Syeikh Gauz Abdurrazak. Foto: Sita Saraswati

Salah satu pusat kegiatan adalah Makam Maulana Syeikh Gauz Abdurrazak. Ia merupakan ulama besar asal jazirah Arab yang datang ke Lombok pada abad ke-19 dan sebagai penyebar awal Islam di wilayah ini.

IKLAN

Ajaran dan perjuangannya menjadi fondasi spiritual masyarakat Lombok. Sekaligus menginspirasi lahirnya Hikayat Topat Mentaram, naskah budaya yang kembali diangkat dalam perayaan tahun ini.

“Hikayat Topat Mentaram tidak hanya kisah masa lalu. Ia adalah jendela yang menghubungkan kita dengan nilai-nilai spiritual dan kultural yang mengakar kuat di masyarakat Lombok,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra.

Salah satu momen yang masyarakat paling nantikan, ketika Pemucuk Agung, 6 tokoh Sasak dalam struktur tradisi Topat yang bertugas memimpin doa atas Topat Agung. Yakni dulangan besar berisi ketupat dan aneka lauk.

“Kami bertugas memanjatkan doa untuk arwah para leluhur, kesuburan tanah Lombok, dan keselamatan seluruh masyarakat,” terang Lalu Akmal atau Miq Akmal, salah satu Pemucuk Agung.

Setelah doa, Topat Agung dilepas ke tengah warga. Masyarakat berlomba mengambil isi dulangan, yakni tradisi berebut dulangan atau “ujetan”.

IKLAN

“Ini bukan sekadar rebutan makanan, tapi simbol keberkahan. Siapa yang dapat bagian dari Topat Agung, hidupnya dipercaya akan dimudahkan,” lanjutnya.

Dulangan Simbol Syukur dalam Kesederhanaan

Pemucuk Agung Tradisi Lebaran Topat
Pemucuk Agung, 6 tokoh Sasak dalam struktur tradisi Topat yang bertugas memimpin doa atas Topat Agung. Foto: Sita Saraswati

Puluhan dulang (nampan besar) dan nare (wadah tradisional dari anyaman bambu) berjajar rapi di atas tikar. Setiap dulangan berisi aneka makanan yang warga telah siapkan bersama, sebagai wujud syukur dan semangat gotong royong.

Miq Akmal menjelaskan, dalam satu dulang, biasanya terdapat ketupat (topat), yang melambangkan kemenangan setelah berhasil menjalani puasa Ramadan.

Ares, yakni batang pisang muda dengan proses memasak menggunakan santan sebagai simbol kesederhanaan dan hasil bumi yang melimpah.

Tak ketinggalan, ada sate pusut, opor ayam dan telur rebus, yang mencerminkan kenikmatan dan kemuliaan hidup. Penyajiannya berdampingan dengan urab, campuran sayuran berbumbu kelapa yang menyimbolkan kebersamaan dan keharmonisan.

Untuk melengkapi, ada sajian tahu dan tempe, sebagai cerminan kerakyatan dan kesetaraan dalam masyarakat.

Di sisi dulang, tertata pula buah-buahan dan jajanan basah, sebagai simbol manisnya kesuburan, rezeki, dan keberlanjutan hidup.

Semua isi dulangan itu bukan sekadar hidangan, tetapi sarat filosofi yang merekatkan nilai-nilai spiritual dan sosial masyarakat Sasak.

Selain itu, cara menikmati hidangannya dengan makan lesehan bersama. Ini menjadi cermin nilai egaliter, semua orang duduk sejajar, berbagi dalam semangat syukur, kesederhanaan, dan rasa memiliki satu sama lain.

“Inilah kekuatan Lebaran Topat, tradisi ini membumi, menyatukan, dan merekatkan antargenerasi,” tutup Miq Akmal. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button