Mataram, (NTBSATU) – Revitalisasi Pantai Ampenan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, diprediksi akan meningkatkan daya tarik wisata di kawasan tersebut.
Namun, di balik revitalisasi ini, beberapa pihak mengkhawatirkan dampaknya terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di sekitar pantai.
Penataan lapak PKL yang menjadi bagian dari proyek revitalisasi dikhawatirkan akan menyulitkan mereka untuk berjualan dan mencari nafkah.
Salah satu PKL di sekitar Ampenan, Ridho, mengungkapkan kekhawatirannya. Ia berharap Pemerintah Kota Mataram dapat memastikan bahwa penataan lapak PKL dilakukan dengan cara yang humanis dan mempertimbangkan kebutuhan para pedagang.
“Pemerintah juga perlu memberikan solusi dan pendampingan bagi PKL yang terdampak oleh revitalisasi,” kata Ridho, kepada NTBSatu, Jumat 26 April 2024.
Berita Terkini:
- NTB Bidik Nol Kemiskinan Ekstrem 2029 di Tengah Status Pendapatan Rendah dan Ekonomi Lambat
- Daftar Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes Juni 2025, Low Tuck Kwong Teratas
- Mahasiswa Mataram Pasangan Sesama Jenis Ditangkap Pesta Sabu
- Ekonomi NTB Sulit Lepas dari Ekspor Tambang, Mendagri Tito Bantu Iqbal Negosiasi ke Bahlil
Lebih lanjut, ia juga berharap pembangunan mini Amphitheater dan penataan lapak PKL dilakukan dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan perencanaan yang matang.
“Kami ingin memastikan bahwa revitalisasi ini tidak hanya menguntungkan wisatawan, tapi juga PKL yang selama ini menggantungkan hidup dari pantai ini,” ujarnya.