Mataram (NTB Satu) – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi NTB memastikan bahwa pada tahun 2023, sejumlah jalan di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Sumbawa akan diperbaharui.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi NTB Nusakti Yasa Wedha, ST., MT mengatakan, saat ini, Bank Dunia telah mengerjakan Indonesia Tourism Development Project (ITDP) untuk melebarkan ruas jalan di daerah Pemenang – Bayan – Sembalun.
Di dalam program tersebut, Balai Jalan Nasional Provinsi NTB juga akan mengganti empat jembatan yang dinilai perlu untuk diperbaharui. Hingga kini, program tersebut sedang dalam proses tender.
“Kami menjadwalkan untuk dapat mengerjakan program ITDP itu pada awal tahun 2023,” ujar Yasa, Jumat, 2 Desember 2022.
Mengenai kendala yang akan dihadapi, Yasa menjawab bahwa Bank Dunia memerintahkan untuk segera mengurus pembebasan lahan sebanyak 100 persen sebelum memulai pengerjaan. Apabila tidak diindahkan, maka proyek tersebut tidak dapat berjalan.
“Sampai saat ini, dari 17 desa yang akan menjadi lokasi pengerjaan, kami telah berhasil membebaskan lahan yang terletak di tiga desa,” terang Yasa.
Sementara itu, untuk pelebaran ruas jalan dari Pelabuhan Pototano – Sumbawa Besar, Balai Jalan Nasional Provinsi NTB akan mengerjakan pekerjaan efektif penanganan dan pengaspalan jalan berbasis pengerjaan minor.
“Pekerjaan tersebut akan dimulai pada awal tahun 2023, dan menangani pengaspalan jalan dengan jarak efektif sepanjang empat kilometer,” ungkap Yasa.
Selain itu, Balai Jalan Nasional Provinsi NTB pun memiliki pekerjaan penuntasan jalan akses wilayah Samota yang menuju Pelabuhan Ai Bari dan Ai Limo. Setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Balai Jalan Nasional Provinsi NTB memutuskan untuk menyiapkan detail desain dari jalan tersebut pada awal tahun 2023.
“Kami sangat mengharapkan agar infrastruktur-infrastruktur yang telah maupun akan kami bangun, dapat terintegrasi dengan pihak-pihak lainnya,” harap Yasa.
Disinggung mengenai manakah proyek akan dijadikan prioritas utama, Yasa menjawab bahwa penuntasan jalan akses wilayah Samota akan menjadi prioritas utama untuk dituntaskan.
“Hal tersebut, sesuai dengan arahan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia,” pungkas Yasa. (GSR)