Mataram (NTBSatu) – Pengusutan kasus dugaan pencabulan anak usia 4 tahun asal Dasan Agung, Kota Mataram, naik penyidikan.
“Naik sidik sudah dari kemarin sore sekitar jam 16.00 Wita. Jadi kita akan melakukan penyidikan berkaitan dengan pencabulan ini,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, Kamis, 24 April 2025.
Sebelumnya, kepolisian sudah melakukan pemeriksaan psikologi fase pertama. Rencananya hari ini pemeriksaan psikologi fase kedua.
“Kita sudah melakukan pemeriksaan psikologi fase pertama dan hari ini untuk fase kedua,” kata Regi.
Tujuan dari pemeriksaan ini, untuk mengetahui kalau memang korban benar-benar menerima pencabulan dari terduga pelaku.
Selain itu, kepolisian telah menerima hasil visum dari pihak rumah sakit dan memeriksa sejumlah saksi.
“Saksi yang sudah diperiksa ada enam orang. Tiga orang itu teman korban yang waktu bermain bersama korban. Dan yang lain seperti bibinya dan penjaga warung di dekat situ,” jelas Regi.
Kepolisian belum bisa menetapkan tersangka karena harus mencari bukti lebih dalam. Sebab, yang bersangkutan juga tidak mengakui perbuatan pencabulan.
“Kita akan terus mencari bukti karena yang bersangkutan tidak mengaku,” tambahnya.
Regi memohon kepada semua masyarakat untuk bersabar. Untuk saat ini, kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan psikologi.
“Proses psikologi sangat sulit sekali apalagi anak di bawah umur, kita harus merayu, pakai media, dan lainnya,” ucapnya.
Kronologi Kasus
Sebagai informasi, peristiwa ini terjadi pada Selasa, 8 April 2025 lalu. Saat itu, korban sedang bermain di sekitar rumah terduga pelaku bersama tiga orang temannya.
“Pemilik rumah, dalam hal ini istri terduga pelaku meminta untuk masuk karena posisinya sedang hujan,” ujar bibi korban inisial H, Senin, 14 April 2025.
“Korban diminta masuk ke dalam, sedangkan ketiga temannya dibiarkan duduk di teras rumah,” jelasnya.
Dan di situlah peristiwa pelecehan terjadi kepada korban. Selanjutnya, pada malam hari korban meminta untuk buang air kecil kepada ibunya.
Saat itu, ibu dan bibinya mendampingi dan melihat korban mengalami kesakitan. “Ternyata ada luka robek dan ada bercak darah di alat vitalnya,” ucapnya.
Akhirnya, keluarga membawa korban ke Puskesmas Dasan Agung. Dari puskesmas ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Dari hasil pemeriksaan dokter, memang benar ada luka robek di alat vital korban,” tambahnya. (*)