Mataram (NTBSatu) – Perum Bulog Wilayah NTB menyebutkan pemerintah pusat telah memberikan target penyerapan jagung petani lokal sebanyak 80.000 ton.
“Dari pusat awalnya menargetkan 25.000 ton saja, kemudian ada peningkatan target jadinya kurang lebih sekitar 80.000 ton,” ujar Masasdin Said, Wakil Pimpinan Bulog Wilayah NTB, Selasa, 11 Juni 2024.
Said menjelaskan, peningkatan terjadi lantaran pada masa panen kemarin beberapa daerah di NTB mengalami kelebihan produksi.
“Contohnya di Sumbawa, itu kan memang kelebihan pasokan, kelompok-kelompok petani disana meminta agar stoknya bisa diserap oleh Bulog,” jelasnya.
Hingga kini penyerapan jagung se-NTB telah terealisasi sebanyak 30.000 ton. Sebagai upaya mencapai target yang diberikan, Said mengatakan, pihaknya tengah bernegosiasi dengan gudang-gudang swasta untuk bekerjasama dalam menampung serapan tersebut.
“Kapasitas gudang Bulog yang terbatas, kemudian gudang milik pemerintah belum sesuai standar. Karena tempat penyimpanan yang ada harus memenuhi SOP Bulog. Jadi, Kita coba negokan ke gudang-gudang swasta,” ungkapn Said.
Berita Terkini:
- 15 Ide Olahan Daging Kurban Anti Mainstream yang Bikin Hidangan Lebaran Makin Istimewa
- Kurban Tak Seramai Dulu, Ekonomi Sulit Jadi Biang Kerok
- Nilai Pasar Timnas Indonesia Tembus Rp594,89 Miliar, Siapa Pemain Paling Mahal?
- Fahri dan Hashim Temui Airlangga, Bahas Program 3 Juta Rumah
- Salat Iduladha di LEM, Khatib Ajak Jemaah Teladani Nabi Ibrahim dalam Menghadapi Ujian
Sesuai dengan penugasan Bapanas, dalam rangka optimalisasi penyerapan untuk cadangan jagung pemerintah, harga jagung dengan kadar air 15 persen dipatok Rp5.000.
Selain itu, untuk mengatasi kelebihan ini, pihaknya meminta agar pasokan yang ada dapat didistribusikan dulu ke luar daerah. Sehingga, Bulog dapat menyerap kembali sisa panen jagung petani.
“Stok yang ada saat ini, dikeluarkan dulu ke daerah lain yang mungkin ketersediaannya kurang. Tujuannya, agar Bulog bisa membeli kembali jagung petani dan penyerapan yang ada bisa maksimal,” harap Said.
Ia juga menambahkan, kehadiran mitra pembeli jagung misalnya untuk pakan ternak dan kebutuhan lainnya amat dibutuhkan untuk mencapai target serapan jagung petani di NTB. (STA)