Mataram (NTB Satu) – Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram, Dr. Agus Purbathin menyebut aksi pengusiran yang dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi kepada salah satu Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) karena terlambat hadir, merupakan bentuk retorika deliberatif.
Retorika deliberatif merupakan salah satu dari tiga jenis retorika yang dijelaskan oleh Aristoteles, yaitu menyandingkan potensi hasil masa depan untuk mengomunikasikan dukungan atau penolakan terhadap tindakan atau kebijakan tertentu.
“Jadi, retorika deliberatif banyak digunakan oleh pemimpin untuk memotivasi agar aparatur atau masyarakat melakukan tindakan yang diharapkan agar terjadi perubahan di masa depan,” kata Agus Purbathin, Jumat, 6 Oktober 2023.
Berita Terkini:
- GT World Challenge Asia 2025 Sukses Digelar di Sirkuit Mandalika, Pembalap dan Penonton Puas
- Selain Pengawas, Intip Syarat Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih
- Putra Gubernur Jawa Barat Lamar Wakil Bupati Garut Usai Laga Persib Bandung Vs Barito Putera
- FIFA Hukum Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Atas Aksi Diskriminatif Suporter
Agus mengaku sudah mengenal Lalu Gita sejak SMA. Lalu Gita di matanya merupakan sosok yang ramah dan senang bergurau. Namun setelah menjadi pejabat publik, dalam berkomunikasi Lalu Gita kerap menggunakan retorika deliberatif, baik dalam tulisan maupun dalam pidato-pidatonya.
“Sehingga, saya agak kaget membaca berita Lalu Gita sebagai Pj Gubernur mengusir salah seorang pejabat eselo II dan seterusnya,” ungkap Agus.
Contoh lainnya adalah, ketika baru dilantik sebagai Pj Gubernur, Lalu Gita meminta pihak yang tidak suka dengannya agar keluar dari gerbong atau kabinet pemerintahan.