Pendidikan

Prof. Muhamad Ali Resmi Maju Rektor Unram, Usung Visi Berdaya Saing Global

Mataram (NTBSatu) – Dekan Fakultas Peternakan, Prof. Muhamad Ali resmi bertarung merebut kursi Rektor Universitas Mataram (Unram).

Ia mendaftarkan diri sebagai bakal calon (balon) rektor Unram pada Senin, 10 November 2025. Prof. Ali, sapaan akrabnya, membawa visi Unram berdaya saing global.

“Visi besarnya (pencalonan), agar Unram ini menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing global,” kata Guru Besar Fakultas Peternakan Unram ini.

Berbekal dari mengenyam pendidikan di luar negeri membuat Prof. Ali berikhtiar memimpin Unram. Apalagi, universitas negeri ternama di NTB ini sudah memiliki sumber daya manusia, khususnya tenaga pengajar yang memumpuni. Hal itu dapat menjadi bekal meraih visi tersebut.

“Tidak ada kampus di dunia yang punya doktor sampai 300-an, profesor sampai 147-an. Artinya, itu sumber daya yang luar biasa. Tinggal bagaimana merapikan barisan dan juga bagaimana menjadikannya satu titik untuk mencapai visi global,” bebernya.

“Saya yakin, karena sebagian besar dosen memiliki kapasitas yang luar biasa. Tinggal bersinergi semua, harus kita satu arah untuk mewujudkan visi global,” tambahnya.

Dalam visi sebagai Rektor Unram, Prof. Ali juga tidak melepas perhatian pada kualitas pendidikan. Baik dari tingkat kelulusan maupun lapangan pekerjaan.

“Jadi, dalam indikator kineja universitas ke depan, khususnya dalam skala nasional, masa kelulusan untuk mendapatkan pekerjaan itu, harus menjadi perhatian yang sangat serius,” ucapnya.

Menurutnya, dunia kerja banyak bertranformasi dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi. Terutama berkaitan dengan keberadaan Artificial Intelligence (AI).

“Khusus untuk tingkat dunia, reputasi alumni menjadi indikator perengkingan universitas skala global. Sehingga itulah ikhtiar yang harus kita lakukan, agar kualitas lulusan itu mempunyai dampak untuk masyarakat, mengikuti perubahan, dan beradaptasi cepat dengan dunia yang saat ini banyak jenis pekerjaan baru,” jelasnya.

Prof. Ali berencana mewujudkan rencana pembentukan kurikulum pendidikan yang fleksibel terhadap perkembangan dunia teknologi. Hal itu ditambah dengan penggunaan AI.

Profil Prof. Muhamad Ali

Dalam rekam jejak di dunia pendidikan, Prof. Ali, meraih gelar doktor di Nagoya University, Jepang, dengan spesialisasi Bioteknologi Molekuler. Ia melanjutkan post-doctoral di Toyama University dan kembali ke Nagoya University melalui program beasiswa Monbusho dan Hokuriku Fellowship.

Sebagai akademisi, Prof. Ali dikenal luas atas kiprahnya dalam bidang bioteknologi peternakan, imunologi, dan pengembangan pakan berbasis sumber daya lokal.

Riset-risetnya berfokus pada pemanfaatan mikroorganisme, seperti produksi antibodi monoklonal, probiotik unggas, hingga biokonversi limbah pertanian menjadi pakan ternak.

Publikasinya tersebar di berbagai jurnal internasional bereputasi, termasuk IOP Conference Series, Open Agriculture, dan Fish & Shellfish Immunology.

Dalam karier manajerial, ia pernah menjabat Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram, Sekretaris Dewan Riset Daerah NTB, serta kini memimpin Unit Pelaksana Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) Unram.

Untuk pengalaman di tingkat nasional dan internasional, Prof. Ali aktif menjalin kolaborasi riset dengan berbagai institusi seperti Ege University (Turki), National Technical University of Athens (Yunani). Kemudian Charles Darwin University (Australia) dalam proyek Green Leather Technology berbasis keberlanjutan.

Ia juga banyak berkontribusi dalam penyusunan kebijakan publik, seperti Master Plan Pengembangan Peternakan NTB 2024, Rencana Pengembangan Jangka Panjang Universitas Mataram 2026–2050. Selanjutnya, Kebijakan Strategis Daerah NTB dalam Pengembangan IPTEK.

Dalam kiprah sosialnya, Prof. Ali aktif mendampingi masyarakat peternak melalui pelatihan inovatif seperti produksi pakan fermentasi, sinbiotik untuk unggas, dan teknologi biogas.

Atas prestasinya, Prof. Ali meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya Young Researcher Award dari Japan Society of Bioscience and Bioengineering (2005), The Best Young Scientist dari Kemenristek dan Kalbe Farma (2010). Lalu, Satya Lencana XX dari Presiden RI (2019).

Ia juga pernah menjadi Keynote Speaker pada berbagai konferensi internasional dan dipercaya sebagai Ketua Dewan Pakar HKTI NTB periode 2025–2030. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button