Ekonomi Bisnis

Menag: NTB Episentrum Wisata Halal dan UMKM Syariah

Mataram (NTBSatu) – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar menyebut, Provinsi NTB menjadi salah satu daerah yang terkenal sebagai destinasi wisata halal unggulan dunia. Apalagi setelah memperoleh pengakuan dalam World Halal Tourism Awards 2016.

Terbaru, NTB juga menjadi salah satu provinsi yang masuk lima besar kategori destinasi pariwisata ramah muslim terbaik 2025.

Selain itu, Menag juga menilai NTB sebagai salah satu daerah paling progresif dalam mendorong perkembangan ekonomi dan perbankan syariah di Indonesia.

“Provinsi NTB adalah salah satu yang paling berani dan cepat mengedepankan ekonomi syariah. Transformasi BPD NTB menjadi Bank NTB Syariah adalah contoh nyata komitmen tersebut”, kata Nasruddin, saat membuka kegiatan Indonesia Ekonomi Syariah 2025 Forum dan Expo di Islamic Center, Kota Mataram, Kamis, 23 Oktober 2025.

Indonesia Ekonomi Syariah 2025 Forum dan Expo merupakan salah satu rangkaian kegiatan perayaan Hari Santri Nasional 2025.

Kegiatan akbar yang berlangsung pada 23–26 Oktober 2025 ini diselenggarakan oleh Istiqlal
Global Fund (IGF), bekerja sama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
(KNEKS), serta Kementerian Agama RI, dan Pemerintah Provinsi NTB.

Pemilihan NTB sebagai tuan rumah, kata Menag, karena memiliki makna strategis. Provinsi ini merupakan destinasi wisata halal unggulan dunia, setelah memperoleh pengakuan dalam World Halal
Tourism Awards 2016.

“Melalui forum ini, kita harapkan NTB menjadi episentrum pengembangan pariwisata halal dan UMKM syariah nasional. Sekaligus memperkuat kontribusi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi syariah nasional,” jelasnya.

Menag menegaskan, pentingnya forum ini sebagai bagian dari peta jalan menuju Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Syariah Global pada 2027. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan yang tertuang dalam Asta Cita Presiden RI 2025–2030.

“Indonesia tidak hanya menjadi konsumen produk halal dunia, tetapi harus menjadi pemain utama dalam rantai nilai global industri halal. Dari NTB, semangat ekonomi syariah harus terus bergulir ke seluruh Indonesia,” ujar Nasaruddin.

Perkuat Ekosistem Halal di NTB

Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri menyampaikan, penyelenggaraan forum ini menjadi momentum penting bagi NTB untuk memperkuat ekosistem halal berbasis potensi lokal. Terutama sektor pariwisata, pertanian, dan industri kreatif.

“Kami ingin menjadikan NTB sebagai living lab ekonomi syariah. Di sini kita buktikan, ekonomi syariah bukan hanya konsep keuangan, tetapi gaya hidup dan sistem pembangunan yang
berkeadilan,” ujarnya.

Penyelenggaraan forum ini menjadi momentum penting bagi NTB untuk memperkuat ekosistem halal berbasis potensi lokal. Terutama sektor pariwisata, pertanian, dan industri kreatif.

“Kami ingin menjadikan NTB sebagai living lab ekonomi syariah. Di sini kita buktikan, ekonomi syariah bukan hanya konsep keuangan, tetapi gaya hidup dan sistem pembangunan yang berkeadilan,” ujarnya.

Umi Dinda, sapaan Wagub menegaskan, Provinsi NTB memiliki komitmen kuat menjadi pusat ekonomi syariah di kawasan Indonesia Timur. Melalui berbagai langkah strategis, seperti pemberdayaan ekonomi pesantren dan santripreneur, pengembangan produk halal dan UMKM, inovasi keuangan syariah serta optimalisasi zakat, infaq dan wakaf produktif, untuk kesejahteraan masyarakat.

“Keberhasilan ekonomi bukan semata diukur dari angka pertumbuhan, tetapi dari keberkahan dan manfaat sosial yang dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Kami berharap forum ini memperkuat kolaborasi demi kemajuan umat dan kesejahteraan bangsa”, tegasnya.

Umi Dinda berharap, melalui forum ini lahir sejumlah komitmen investasi dan kerja sama lintas sektor. Termasuk pembiayaan UMKM halal, penguatan wisata ramah Muslim, serta integrasi halal value chain nasional-daerah.

“Selain itu, akan disusun dokumen rekomendasi strategi ekonomi syariah nasional-daerah, yang menjadi tindak lanjut konkret untuk mempercepat transformasi ekonomi syariah Indonesia,” ungkapnya. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button