Dorong Pemulihan Ekonomi, Bupati Sumbawa Aktifkan Kembali BLK dengan Program Pelatihan Gabungan

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Komitmen Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot untuk memperkuat kapasitas tenaga kerja lokal mulai diwujudkan lewat pengaktifan kembali fungsi strategis Balai Latihan Kerja (BLK).
Sejalan dengan arahan tersebut, BLK Kabupaten Sumbawa meluncurkan program pelatihan gabungan yang mengintegrasikan pelatihan dasar dan lanjutan secara bersamaan.
Peluncuran program ini menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa dalam menghadapi ketidakpastian anggaran dari pusat. Terutama, mengenai tertundanya pelatihan tahap satu pada awal tahun.
“Kami menyadari pentingnya memberikan kepastian dan kesempatan yang luas bagi masyarakat Sumbawa. Dengan mempertimbangkan waktu dan kondisi yang ada, kami memutuskan untuk langsung melaksanakan paket pelatihan komprehensif yang mencakup program dasar dan lanjutan sekaligus,” ujar Kepala BLK Kabupaten Sumbawa, Andy Ashary, SE, Jumat, 3 Oktober 2025.
Ia mengatakan, langkah ini bukan sekadar respons sesaat, melainkan bagian dari arah kebijakan jangka panjang bupati Sumbawa dalam menjadikan pelatihan vokasi sebagai pusat peningkatan kualitas SDM.
“Ini bukan semata reaksi atas keterlambatan anggaran, tapi bagian dari visi pak bupati untuk menjadikan BLK sebagai pusat pelatihan vokasi yang relevan dan aktif kembali melayani masyarakat,” tambah Andy.
Program Pelatihan BLK Sumbawa
Program yang BLK tawarkan terdiri dari tiga pelatihan lanjutan: Las 6G, Listrik Otomasi Industri, dan Operator Track Excavator, serta tiga pelatihan dasar: Barista, Tata Boga, dan Desain Grafis.
“Untuk program lanjutan seperti Las 6G, kami menyediakan program bridging bagi pendaftar awal yang belum memiliki sertifikasi 2G. Sementara untuk program dasar seperti Barista, Tata Boga, dan Desain Grafis, kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi semua kalangan,” ujarnya.
Peserta yang sempat mendaftar program tahap satu tetap diutamakan. Pihaknya memberikan kebebasan kepada peserta memilih jenis pelatihan dan mendapat fasilitasi proses administrasi yang lebih cepat.
Andy menyebut, pelatihan ini menjadi bagian dari pemulihan ekonomi daerah berbasis peningkatan SDM. Sektor industri, pariwisata, tambang, hingga ekonomi kreatif dinilai terus membutuhkan tenaga kerja terampil.
“Ini wujud nyata keberpihakan kepala daerah terhadap penguatan kompetensi masyarakat. Harapannya, lulusan pelatihan bisa langsung terserap dunia kerja,” jelasnya. (*)