Mataram (NTBSatu) – KPU NTB menetapkan pasangan Lalu Muhamad Iqbal – Indah Dhamayanti Putri (Iqbal – Dinda) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih NTB 2024. Artikel kali ini akan merangkum jumlah harta kekayaan Lalu Muhamad Iqbal berdasarkan data dari laman resmi LHKPN KPK.
Lalu Muhamad Iqbal terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2023 dengan nilai total sebesar Rp9,87 miliar.
Selain harta kekayaannya, riwayat pekerjaan Iqbal juga menarik untuk dibicarakan. Iqbal pernah menjabat sebagai Diplomat di Romania, Austria, dan Turki. Juga pernah tugas singkat ke 72 negara.
Paling fenomenal, Iqbal pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Turki (2019-2023). Kemudian, Sherpa Indonesia untuk Nuclear Security Summit atau KTT Keamanan Nuklir.
Selanjutnya, Wakil Gubernur Indonesia untuk Badan Tenaga Atom Dunia. Lalu, Staf Khusus Menteri Luar Negeri bidang Infrastruktur Diplomasi. Sebelum mengundurkan diri sebagai ASN, terakhir kali Iqbal menjabat sebagai Juru Bicara Kementerian Luar Negeri. Saat ini, ia adalah Ketua Umum Asosiasi Diplomat Indonesia.
Masa Kecil dan Riwayat Pendidikan
Lalu Muhamad Iqbal lahir di Ketejer, Praya, Lombok Tengah pada tahun 1972 silam. Ia berasal dari keluarga tuan guru dan petani. Ayahnya bernama Drs. H. Lalu Ma’ruf Misbah dan ibunya bernama Ir. Alimah.
Iqbal menghabiskan pendidikan dasar SD hingga SMP di tanah kelahirannya. Namun, saat menginjak usia 14 tahun, Iqbal memulai perantauannya ke Pulau Jawa. Iqbal pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Surakarta, pada tahun 1991.
Untuk perkuliahan, Iqbal pernah berkuliah S1 pada sejumlah program studi dan sejumlah universitas. Ia pernah berkuliah pada program studi Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kemudian, program studi sejarah di Universitas Gadjah Mada. Lalu, program studi arsitektur di Universitas Islam Indonesia.
Untuk pendidikan S2, Iqbal melanjutkan program studi Hubungan Internasional di Universitas Indonesia. Kemudian, beberapa tahun setelahnya, Iqbal berkuliah S3 pada program studi Ilmu Politik dan Kajian Strategis di Universitas Bucharest, Romania.
Iqbal juga menyelesaikan beberapa studi non-gelar di Universitas Hiroshima, Jepang, dan Universitas PBB di Tokyo. (*)