Terdampak Bencana, Mahasiswa Ummat asal Aceh Dapat Bantuan Gratis SPP sampai Lulus
Mataram (NTBSatu) – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) asal Aceh, Aqil Al Munawar mendapat bantuan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) gratis sampai lulus dari Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) NTB.
Bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap korban bencana yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Diketahui, keluarga Aqil Al Munawar di Aceh menjadi salah satu korban banjir yang terjadi pada Rabu, 26 November 2025. Akibat banjir tersebut, rumahnya mengalami rusak parah.
Lazimu NTB menyerahkan bantuan SPP gratis kepada mahasiswa FAI Ummat ini pada acara Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah, di Auditorium H. Anwar Ikraman Ummat, Rabu, 10 Desember 2025.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. H. Falahuddin menyerahkan secara langsung bantuan tersebut.
“Bapak-bapak, ibu-ibu, karena ananda kita salah satu korban bencana di Aceh, Lazismu membisikkan kepada saya. Ananda kita ini akan kita bebaskan biaya SPP sampai lulus,” ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kenaikan jumlah korban banjir dan longsor Sumatra.
Mengutip Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatra gis.bnpb.go.id/bansorsumatera2025, pada Rabu, 10 Desember 2025 pukul 11.30 WIB, sebanyak 969 warga meninggal. Sementara itu, 262 orang masih hilang dan belum kembali ke keluarganya.
BNPB memaparkan, Aceh mencatat korban meninggal terbanyak dengan total 391 jiwa. Sumatra Utara menyusul dengan 340 korban jiwa, lalu Sumatra Barat dengan 238 jiwa.
Angka orang hilang juga menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Sumatra Utara mencatat jumlah tertinggi, yaitu 138 orang yang belum ditemukan. Sumatra Barat mencatat 93 orang dan Aceh sebanyak 31 warga yang masih dalam pencarian.
Selain korban jiwa, BNPB juga melaporkan, lima ribu warga mengalami luka-luka dan membutuhkan perawatan. Kondisi ini menambah beban penanganan bencana yang sudah berlangsung intens selama beberapa hari terakhir.
Bencana besar ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga merusak hunian warga. BNPB mencatat, sebanyak 157,9 ribu rumah tersebar di 52 kabupaten/kota mengalami kerusakan. (*)



