Korban Banjir dan Longsor Sumatra Bertambah: 969 Warga Meninggal, 262 Masih Hilang
Mataram (NTBSatu) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatra gis.bnpb.go.id/bansorsumatera2025, pada Rabu, 10 Desember 2025 pukul 11.30 WIB, melaporkan kenaikan jumlah korban.
Laporan itu mencatat sebanyak 969 warga meninggal akibat bencana tersebut. Sementara itu, 262 orang masih hilang dan belum kembali ke keluarganya.
BNPB memaparkan, Aceh mencatat korban meninggal terbanyak dengan total 391 jiwa. Sumatra Utara menyusul dengan 340 korban jiwa, lalu Sumatra Barat dengan 238 jiwa.
Angka orang hilang juga menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Sumatra Utara mencatat jumlah tertinggi, yaitu 138 orang yang belum ditemukan. Sumatra Barat mencatat 93 orang dan Aceh sebanyak 31 warga yang masih dalam pencarian.
Selain korban jiwa, BNPB juga melaporkan, lima ribu warga mengalami luka-luka dan membutuhkan perawatan. Kondisi ini menambah beban penanganan bencana yang sudah berlangsung intens selama beberapa hari terakhir.
Ribuan Rumah Rusak dan Infrastruktur Terganggu
Bencana besar ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga merusak hunian warga. BNPB mencatat, sebanyak 157,9 ribu rumah tersebar di 52 kabupaten/kota mengalami kerusakan.
Kerusakan rumah terjadi dengan beragam tingkat keparahan, sehingga ribuan keluarga harus meninggalkan tempat tinggalnya dan menempati pos pengungsian.
Kerusakan infrastruktur ikut memperberat kondisi di lapangan. Ratusan jalan serta puluhan jembatan rusak, sehingga proses distribusi bantuan logistik berjalan tersendat.
Tim penanganan darurat harus mencari jalur alternatif untuk mengirimkan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok ke wilayah yang terisolasi. Kondisi ini membuat banyak pengungsi mulai menghadapi ancaman penyakit karena kurangnya suplai air bersih, obat-obatan, dan tempat tinggal yang layak.
Jumlah pengungsi di berbagai daerah juga terus bertambah. Banyak warga mengungsi ke lokasi yang dianggap lebih aman, karena khawatir bencana susulan muncul akibat hujan intens yang masih mengguyur sejumlah titik di Sumatra.
BNPB menekankan, pentingnya percepatan distribusi bantuan agar para pengungsi tidak mengalami penurunan kondisi kesehatan. Upaya pencarian korban hilang juga terus berlangsung dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari TNI, Polri, hingga masyarakat setempat. (*)



