Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Diskominfotik SumbawaSumbawa

Jelang Setahun Menjabat, Bupati Jarot Luncurkan 7 Program Inovasi Daerah Bidang Lingkungan 

Mataram (NTBSatu) – Pemkab Sumbawa di bawah kepemimpinan Bupati H. Syarafuddin Jarot, terus berkreasi dan berinovasi. Setidaknya, sudah tujuh inovasi daerah yang ia luncurkan. 

Dalam catatan NTBSatu, sejumlah inovasi itu banyak yang berakitan dengan isu lingkungan. Terlebih, Jarot punya visi dan concern untuk restruktur kebijakan berorientasi ekonomi lingkungan. 

Tujuh inovasi itu di antaranya: Satgas Penegakan Hukum Persampahan; BUSER (Buis Komposter) untuk mendorong pengolahan sampah organik berbasis rumah tangga dan komunitas; Program 100 Bank Sampah sebagai penggerak ekonomi sirkular di tingkat kecamatan dan desa. Kemudian, Gerakan Pisah, Olah, dan Manfaatkan Sampah untuk memperkuat budaya zero waste; Pengiriman Perdana Produk Sampah BSI Pemuda Berbagi yang menunjukkan nilai ekonomi dari pengelolaan sampah.

Selanjutnya, Program Sedekah Sampah di 10 Sekolah hasil dukungan PT SJR dan PT KPP yang memperkuat pendidikan lingkungan sejak dini. Serta, Gerakan PAK SOMAT (Pisah, Olah, Manfaatkan Sampah) untuk mendorong perubahan perilaku pemilahan sampah mulai dari rumah dan komunitas.

    Pada sebuah kesempatan, Bupati Jarot mengajak seluruh elemen untuk memperkuat kolaborasi. Karena sampah bukan saja masalah Sumbawa, tapi isu global yang harus diretas solusinya mulai dari daerah. 

    Ia menekankan, pengelolaan sampah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. 

    “Komunitas, sekolah, dunia usaha, dan masyarakat harus bergerak bersama. Inilah pondasi penting untuk masa depan Sumbawa yang lebih bersih, hijau, dan lestari,” ujar Bupati.

    Bupati Sumbawa Syarafuddin Jarot dan Wakilnya Mohamad Ansori dilantik Kamis 20 Februari 2025 lalu. Mereka akan menyongsong satu tahun kepemimpinan pada Februari 2026 mendatang.  

    Dapat Apresiasi DPRD 

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Sumbawa, H. M. Berlian Rayes, menyampaikan dukungannya atas gebrakan Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, MP yang memberikan insentif sapi bagi warga yang bersedia menanam dan merawat pohon. 

    Insentif dari Bupati Sumbawa ini menurutnya adalah terobosan yang dapat menyelamatkan Sumbawa dari ancaman kerusakan hutan, seperti yang saat ini tengah memicu bencana dan kerusakan di sejumlah daerah di Indonesia.

    “Dengan semakin tingginya tingkat kerusakan lingkungan. Terutama seperti yang kita saksikan di daerah-daerah di Sumatera, saya rasa gebrakan Bupati Jarot ini bisa memperkuat semangat Masyarakat Sumbawa untuk menanam pohon demi selamatkan lingkungan,” ujar Berlian, Kamis, 4 Desember 2025.

    Menurut Berlian, menanam dan merawat pohon adalah tradisi yang perlu ditumbuhkan. Ia menilai, menumbuhkan tradisi menanam dan merawat pohon ini tidak bisa dilakukan tanpa insentif yang cukup menarik minat Masyarakat.

    “Kalau warga desa bisa menanam pohon dan mereka diberi insentif sapi, maka ini bisa memicu tumbuhnya motivasi. Nantinya, ketika pohon-pohon sudah tumbuh, secara otomatis akan terasa dampak lingkungan yang semakin bersahabat,” jelasnya.

    Berlian meyakini, jika Bupati berhasil menumbuhkan budaya menanam dan merawat pohon, maka itu sudah cukup menjadi warisan yang tak ternilai bagi generasi-generasi berikutnya.

    “Sudah terlalu lama kita asing dengan budaya menanam dan merawat pohon. Sekarang mumpung ada pemimpin daerah yang punya komitmen kuat dalam menjaga lingkungan, maka wajib bagi kita semua untuk memberikan dukungan,” pungkasnya.

    Dalam berbagai kesempatan, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P kerap menyuarakan komitmennya dalam menyelamatkan lingkungan dan hutan di daerahnya.

    Jarot menyebut, kearifan lokal dalam merawat lingkungan tidak boleh hanya menjadi slogan budaya. Lebih dari itu, menjadi kompas moral yang mengajarkan ketakwaan, rasa malu berbuat keburukan, dan amanah menjaga alam.

    “Di tengah krisis iklim dan kerusakan hutan, nilai ini sangat relevan. Ini bukan hanya urusan budaya, tapi masa depan Sumbawa,” katanya saat membuka Lokakarya di Hotel Nio Garden, Minggu, 30 November 2025 lalu. (*)

    Berita Terkait

    Back to top button