Daerah NTB

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Pesisir Lombok dan Bima 19-26 November 2025

Mataram (NTBSatu) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini banjir rob di pesisir Indonesia sepanjang November 2025. Peringatan terbaru ini berfokus pada periode 19-26 November 2025, saat pasang maksimum air laut yang berpotensi memicu genangan.

BMKG memantau pola pasang surut melalui data water level, yang menunjukkan adanya dorongan kuat akibat fase bulan serta fenomena perigee (jarak terdekat bulan ke bumi). Kondisi tersebut mendorong tinggi muka air laut naik lebih cepat dibanding hari normal.

Pasang yang meningkat dapat mengganggu aktivitas ekonomi pesisir, terutama kegiatan bongkar muat di pelabuhan, usaha perikanan tangkap. Kemudian, tambak garam dan berbagai aktivitas harian warga di permukiman pesisir.

Wilayah NTB sendiri sudah menghadapi potensi banjir rob sejak awal November 2025. BMKG sebelumnya memasukkan pesisir Lombok dan Bima ke dalam daftar wilayah yang berpotensi mengalami banjir rob, pada 3–12 November 2025.

Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menegaskan, perlunya langkah antisipasi sejak dini melalui pemantauan informasi cuaca maritim.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut. Serta, memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” ujar Eko, mengutip laman resmi BMKG, Senin, 17 November 2025.

BMKG juga mengajak warga yang tinggal dan bekerja di sepanjang garis pantai untuk menyiapkan langkah mitigasi. Warga dapat mengevakuasi barang yang rentan rusak akibat genangan, mengatur ulang jadwal aktivitas usaha di area pelabuhan atau tambak, serta memantau pergerakan air laut sejak pagi hingga malam.

Langkah sederhana tersebut membantu meminimalkan risiko kerugian ketika banjir rob mencapai puncaknya, pada periode 19–26 November 2025.

Dengan tingkat kewaspadaan yang terus meningkat, masyarakat pesisir Lombok dan Bima dapat menghadapi potensi banjir rob sepanjang November 2025 dengan lebih siap. BMKG berharap, keterlibatan aktif warga mampu mengurangi dampak yang mungkin timbul dari pasang maksimum air laut. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button