Daerah NTBPemerintahan

Nelly Bantah Manfaatkan Koneksi Gubernur NTB: yang Penting Punya Kualifikasi!

Mataram (NTBSatu) – Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Hj. Baiq Nelly Kusumawati, menyatakan optimistis mampu menduduki jabatan Inspektur Provinsi NTB.

Saat ini, seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) tengah berlangsung, dengan tujuh kandidat yang bersaing, termasuk Nelly.

Enam nama lain yang ikut bertarung antara lain: Budi Herman, Baiq Widiani Astuti, Irnadi Kusuma, Ilham, Lalu Amjad, dan Zuhudy Kadran.

“Pastinya tata kelola pemerintahan sudah baik, pelayanan publik berjalan, kepatuhan masyarakat juga meningkat. Itu bukti nyata kerja Saya di lapangan,” ujarnya, Kamis, 4 September 2025.

Nelly menegaskan, keikutsertaannya dalam pansel bukan semata ambisi. Apalagi kaitan dengan jabatan adiknya Lalu Muhamad Iqbal sebagai Gubernur NTB.

IKLAN

Melainkan bentuk tanggung jawab dan peningkatan karier birokrasi. Saat ini ia berada di eselon IIB, dan berharap naik satu tingkat ke eselon IIA.

Meski persaingan tidak mudah, dengan banyak kandidat dari kalangan profesional dan pejabat Pemprov NTB dari instansi vertikal.

Nelly yakin kualitas dan rekam jejaknya memimpin instansi yang linier bisa menjadi pembeda.

Ia juga membantah tudingan memanfaatkan jabatan adiknya, Gubernur NTB H. Lalu Muhammad Iqbal, untuk lolos seleksi.

“Tidak ada aturan yang melarang saudara kandung ikut pansel. Yang penting punya kualifikasi dan kompetensi. Justru yang tidak boleh adalah orang tidak mampu dipaksakan ikut,” tegasnya.

IKLAN

Mantan Kepala BKPSDM Kota Mataram juga menambahkan, hubungan keluarga tidak menghalangi ASN ikut seleksi jabatan. Apalagi, pengawasan keuangan pemerintah dilakukan ketat oleh BPK dan auditor internal.

“Kalau keluarga saya rasa justru bisa lebih saling menjaga, bukan malah menimbulkan konflik kepentingan,” tambah Nelly.

Bukti Prestasi di Mataram

Di bawah kepemimpinannya, Inspektorat Kota Mataram mencatat prestasi membanggakan. Awal 2025, KPK menetapkan Mataram sebagai pilot project kota antikorupsi di Provinsi NTB. Hal ini didasari nihilnya pungutan liar, ketiadaan kasus korupsi, serta tidak pernah terjadi operasi tangkap tangan (OTT) di birokrasi Mataram.

Bahkan, saat ini Kota Mataram berhasil masuk tiga besar nasional sebagai kandidat daerah percontohan antikorupsi. Bersaing dengan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kota Blitar dari total 516 kabupaten/kota se-Indonesia.

“Kita tengah menunggu pengumuman nya Bulan Oktober mendatang, semoga Kota Mataram menang,” tukas Nelly.

Melihat rekam jejak panjang di birokrasi serta komitmen kuat pada pencegahan korupsi, peluangnya menempati kursi Inspektur Provinsi NTB dinilai cukup besar.

“Nanti pengumuman finalnya bulan September ini, kemungkinan awal atau pertengahan. Semoga mendapatkan hasil yang terbaik,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button