Dewan Ingatkan Pengurus Bank NTB Syariah Bukan Cerminan Selera Politik

Mataram (NTBSatu) – Komisi III DPRD NTB menyoroti hasil sementara seleksi Calon Komisaris Bank NTB Syariah. Dari 30 calon yang lolos seleksi administrasi dan wawancara, Panitia Selesi (Pansel) menetapkan 10 nama untuk diserahkan ke Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal.

Adapun 10 nama tersebut, satu di antaranya adalah eks Ketua Tim Pemenangan Relawan Iqbal – Dinda, yaitu Lalu Anis Mudjahid Akbar.

Ketua Komisi III DPRD NTB, Sambirang Ahmadi mengaku, masuknya nama Lalu Anis Mudjahid Akbar dalam daftar 10 nama tersebut sudah ia duga sejak awal. Sebab, latar belakangnya relatif cocok pada posisi tersebut.

“Tapi sayangnya beliau (Lalu Anis) adalah bagian dari tim sukses. Sehingga sulit menepis kecurigaan publik bahwa beliau cerminan dari politik akomodatif Pansel,” tutur Sambirang, Kamis, 22 Mei 2025.

Di samping itu, Politisi PKS ini mengajak untuk sama-sama menghargai hasil seleksi ini. Pasalnya, mekanisme ini dinilai terobosan yang baik.

“Tentu kita harus kawal terus proses hingga ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), supaya keputusan akhirnya nanti benar-benar pruden dan bersifat impersonal sesuai prinsip meritokrasi yang sesungguhnya,” tegas Sambirang.

Siapapun yang akhirnya terpilih sebagai komisaris nanti, tegas Pria asal Sumbawa ini, harus benar-benar mencerminkan kebutuhan riil organisasi Bank NTB Syariah. Dengan harapan, bisa memperbaiki segala masalah yang ada di bank milik daerah NTB saat ini.

“Intinya, siapapun yang akhirnya terpilih nanti benar-benar cerminan dari kebutuhan riil organisasi. Bukan cerminan selera politik semata,” pungkasnya.

10 Nama Calon Komisaris

Sebelumnya, Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Bank NTB Syariah, Wirajaya Kusuma, sudah menyerahkan 10 nama Calon Komisaris Bank NTB Syariah ke gubernur.

“Jadi 10 besar ini kita serahkan ke Pak Gubernur. Nanti selanjutnya Pak Gubernur akan menyerahkan ke OJK untuk megitkuti fit and proper test sebanyak enam orang,” kata Wirajaya di Kantor Gubernur NTB, Kamis, 22 Mei 2025.

Selanjutnya, dari enam orang yang mengikuti fit and proper test, akan ditetapkan tiga orang menjadi Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTB Syariah.

“Yang dipanselkan ini calon komisaris independen. Kalau non independen itu adalah hak prerogatif Pemegang Saham Pengendali (PSP). Yaitu PSP satu, Pemprov NTB dan PSP 2 Bank Jatim,” bebernya.

Sementara itu, Sekretaris Pansel Bank NTB Syariah, Prof. Ridwan Masud menyampaikan, adapun 10 nama yang diserahkan ke Gubernur tersebut masing-masing memiliki latar belakang yang mumpuni dalam dunia perbankan.

“Sehingga, ke depan akan lebih percaya diri Bank NTB Syariah, karena memiliki calon komisaris yang akan sebanding lurus dengan kemampuan direksinya,” ungkapnya.

Adapun 10 calon komisaris yang diserahkan ke Gubernur NTB berasal dari luar dan dalam NTB. Persentasenya, 60 persen dari luar NTB dan 40 persen dari dalam.

Dari 10 calon komisaris ini, satu di antaranya merupakan eks Ketua Tim Pemenangan Relawan Iqbal – Dinda, yaitu Lalu Anis Mudjahid Akbar.

Prof. Ridwan menegaskan, masuknya nama Lalu Anis Mudjahid Akbar dalam daftar 10 calon komisaris ini murni berdasarkan hasil seleksi.

Artinya, tidak ada intervensi dari siapapun. Di samping itu, gubernur juga mewanti-wanti kepada tim Pansel untuk transparan dalam proses seleksi ini.

“Dan memang kenyataannya Pak Anis itu punya kemampuan yang andal. Dia punya nilai tinggi, jadi bukan semata-mata karena ada intervensi,” tegasnya.

Dalam seleksi administrasi Komisaris Bank NTB Syariah ada beberapa variabel menjadi tolak ukur penilaian. Pertama, kepemilikan sertifikat manajemen risiko. Kedua, berpengalaman di perbankan. Ketiga, punya kemampuan leadership.

“Dan Pak Anis memenuhi semua itu. Beliau pernah menjabat jadi komisaris di dua tempat dan pernah jadi manager di Newmont itu puluhan tahun, tiga kombinasi ini masa tidak akan kita nilai,” jelasnya.