Mataram (NTBSatu) – Meski bertepatan dengan bulan Ramadan, pawai Ogoh-ogoh 2025 di Kota Mataram tetap berlangsung meriah.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di jalanan, menikmati pawai yang digelar pada Jumat, 28 Maret 2025. Kegiatan ini diikuti berbagai banjar di Lombok, Seka Teruna Teruni (STT), serta komunitas pemuda Hindu.
Para peserta membawa Ogoh-ogoh beraneka bentuk, dengan iringan tabuhan gamelan dan sorak-sorai penonton.
Untuk mengantisipasi kemacetan, sejumlah ruas jalan di Kota Mataram ditutup sementara. Termasuk Jalan Pejanggik yang menjadi jalur utama pawai.
Pengunjung pun harus mencari tempat parkir di beberapa ruas jalan, seperti di Jalan Banjaran Sari dan Arena Buah di Cakranegara.
Menariknya, warga sekitar tak mau melewatkan kesempatan emas ini. Mereka menyulap halaman rumah dan gang kecil menjadi area parkir dadakan.
Uuk, seorang warga Yasa Kambang, mengaku mendapat omzet hingga Rp500 ribu dari jasa parkir ini.
“Alhamdulillah, lumayan buat tambahan kebutuhan rumah. Setahun sekali bisa dapat rezeki begini,” ujarnya sambil tersenyum.
Tak ada tarif tetap, pengunjung membayar seikhlasnya. Namun, rata-rata mereka memberikan Rp2.000 per motor.
“Kadang ada yang kasih lebih, ada juga yang nggak punya uang kecil, ya kita maklumi saja,” tambah Uuk.
Sementara Desi, seorang pengendara asal Kelurahan Dasan Agung, memilih parkir di lokasi warga karena merasa lebih aman.
“Saya sengaja parkir di sini karena dekat dan nggak khawatir motor hilang. Lagipula, ini pertama kalinya saya bisa nonton pawai lagi setelah lama merantau ke Pulau Jawa untuk sekolah,” katanya penuh semangat.
Bagi warga, pawai Ogoh-ogoh ini bukan hanya ajang seni dan budaya, tetapi juga membawa berkah ekonomi.
“Setiap tahun selalu ada yang butuh parkir. Makanya kita bantu sekalian cari tambahan,” ujar Patrak, seorang warga lain yang juga ikut menjaga parkiran. (*)