Mataram (NTB Satu) – Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram, Dr. Agus Purbathin menyebut aksi pengusiran yang dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi kepada salah satu Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) karena terlambat hadir, merupakan bentuk retorika deliberatif.
Retorika deliberatif merupakan salah satu dari tiga jenis retorika yang dijelaskan oleh Aristoteles, yaitu menyandingkan potensi hasil masa depan untuk mengomunikasikan dukungan atau penolakan terhadap tindakan atau kebijakan tertentu.
“Jadi, retorika deliberatif banyak digunakan oleh pemimpin untuk memotivasi agar aparatur atau masyarakat melakukan tindakan yang diharapkan agar terjadi perubahan di masa depan,” kata Agus Purbathin, Jumat, 6 Oktober 2023.
Berita Terkini:
- Fahri Hamzah Ingatkan Pentingnya Rumah Rakyat – Ancaman Habisnya Tanah Produktif
- Film Jumbo Go International, Tayang di 4 Negara Usai Sukses di Indonesia
- Remaja Hilang di Pantai Lombok Tengah Ditemukan Meninggal Dunia
- TikTok Perbarui Algoritma FYP, Hadirkan Fitur Baru Bikin Konten Lebih Relevan
Agus mengaku sudah mengenal Lalu Gita sejak SMA. Lalu Gita di matanya merupakan sosok yang ramah dan senang bergurau. Namun setelah menjadi pejabat publik, dalam berkomunikasi Lalu Gita kerap menggunakan retorika deliberatif, baik dalam tulisan maupun dalam pidato-pidatonya.
“Sehingga, saya agak kaget membaca berita Lalu Gita sebagai Pj Gubernur mengusir salah seorang pejabat eselo II dan seterusnya,” ungkap Agus.
Contoh lainnya adalah, ketika baru dilantik sebagai Pj Gubernur, Lalu Gita meminta pihak yang tidak suka dengannya agar keluar dari gerbong atau kabinet pemerintahan.