Mataram (NTB Satu) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB memiliki program untuk mendampingi usaha yang baru tumbuh atau rintisan. Hal tersebut bertujuan agar usaha-usaha tersebut dapat berkembang menjadi usaha berskala besar.
Adapun lima bidang usaha yang menjadi fokus Brida NTB untuk didampingi saat ini, yakni bidang usaha permesinan, agrobisnis, teknologi informasi. Lalu, bidang produk olahan, dan industri kreatif.
Kepala Sub Bidang Inkubasi Bisnis Brida NTB, Bintang Rizki Sakinah, S.IP., menyampaikan, kelima bidang usaha tersebut akan difasilitasi oleh pihaknya.
“Kami di Brida NTB melakukan inkubasi bisnis di bidang lima usaha tersebut. Dalam inkubasi bisnis, kami fasilitasi dengan memberikan fasilitas, seperti working space dan juga ada mentor yang mendampingi,” jelasnya, Selasa, 5 September 2023.
Ia pun menjelaskan, bagaimana prosedur dan cara untuk bisa didampingi Brida NTB untuk mengembangkan usaha dan mendapat fasilitas tersebut.
“Untuk prosedurnya menjadi binaan atau tenant yang kami dampingi, sebenarnya kami terbuka saja. Informasi pendaftarannya ada di website dan sosial media resmi Brida NTB,” ujarnya.
Setelah mendaftar, pihaknya akan melakukan seleksi secara administrasi maupun wawancara bersama tim penilai yang sudah dibentuk.
“Tim penilai yang berasal dari Brida NTB dan teman-teman mentor nanti yang melakukan seleksi. Melalui proses seleksi dan dinyatakan lulus, maka nanti tanda tangan kontrak dan diberikan pendampingan selama dua tahun,” lanjutnya.
Selama pendampingan itu, kata Bintang, akan selalu dimonitoring perkembangannya setiap bulan hingga berakhir masa pendampingan.
“Nanti tim penilai yang saat seleksi masuk juga yang akan memutuskan apakah sudah bisa lulus atau butuh pendamping lagi. Sebab, ada juga usaha yang kami dampingi, belum dua tahun sudah lulus karena perkembangannya bagus. Sehingga bisa digantikan dengan yang lain,” tambahnya.
Selain menjadi tenant, para wirausaha muda juga bisa berkonsultasi terkait bisnisnya kepada Brida NTB kapan pun.
“Kalau ada yang mau datang juga konsultasi dan diskusi, boleh datang saja. Misalnya mau belajar ke tenant kami juga bisa, kami menerima magang. Walaupun masyarakat biasa juga, biasa banget. Kami terbuka kok untuk itu,” tutupnya. (JEF/*)
