Mataram (NTBSatu) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Barat menggelar debat kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati di Hotel Merumaatt Senggigi, Rabu, 13 November 2024 malam.
Tema debat kedua tersebut, yakni “Sinergitas Kebijakan Strategis Pemerintahan Pusat dengan Daerah, serta Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia”.
Debat terakhir ini pun diikuti oleh seluruh pasangan calon (paslon). Yakni Paslon Nomor Urut 1, Nauvar Furqani Farinduan-Khairatun (Rintun), Paslon Nomor Urut 2, Nurhidayah-Imam Kafali (Rintun). Kemudian, Paslon Nomor Urut 3, Sumiatun-Ibnu Salim (Manis), dan Paslon Nomor Urut 4, Lalu Ahmad Zaini-Nurul Adha (Lazadha).
Dalam pelaksanaan debat kedua tersebut, Calon Bupati Lombok Barat Nomor Urut 1, Farin tampil dengan kecerdasan luar biasa. Ia selalu menjawab dengan cerdas, lugas, dan tepat sasaran.
Kemampuan Farin mengolah pertanyaan dari panelis maupun calon lain, dengan tanggap dan tepat sasaran. Belum lagi istilah-istilah mentereng yang ia kuasai secara utuh, membuat pihak lawan kesulitan menemukan arti dari pertanyaan Farin ajukan.
Maklum saja, Farin merupakan satu-satunya Calon Bupati dengan latar belakang pendidikan S3 dengan gelar MBA. Ia juga merupakan lulusan S2 luar negeri dari Management Development Institute of Singapore (MDIS)
Secara tegas dan lugas, Farin menyampaikan komitmen Rintun dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 200 miliar jika terpilih.
Menurutnya, hal itu dapat terealisasi dengan banyaknya potensi PAD di Lombok Barat, terutama di sektor pariwisata dan pertanian. Namun, nyatanya pencapaian pada proporsi PAD Lombok Barat masih sangat kecil.
“Kami akan optimalkan kinerja kelembagaan, tentunya hal ini perlu support (dukungan) juga dari pemerintah pusat,” ujar Farin.
Ia pun berjanji akan intens komunikasi dengan pemerintah pusat terkait hal tersebut.
“InsyaAllah, jika terpilih menjadi Bupati Lombok Barat, kami akan meminta bantuan pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan PAD di Lombok Barat,” tegasnya. (*)