Lombok Barat (NTBSatu) – Sejumlah Ketua Kelompok Perajin Gerabah di Desa Banyumulek mendeklasikan dukungan kepada pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat, Nuavar Furqani Farinduan alias Farin dan Hj. Khairatun Fauzan Khalid (Rintun), Jumat, 11 Oktober 2024
Salah satu Ketua Perajin Gerabah, Sahabudin mengatakan, untuk urusan politik masyarakat Banyumulek, khususnya perajin, selalu satu suara. Hal ini diputuskan karena warga sangat memahami jika pilihan politik sangat mempengaruhi perhatian pejabat penentu kebijakan, dalam memperhatikan Desa Banyumulek.
“Itu sebabnya kami selalu bulat dukungan untuk satu calon, dan pasti jadi,” ucap Tokoh Desa Banyumulek ini,
Tokoh yang paling berpengaruh di Banyumulek ini juga menambahkan, jika di Banyumulek terdapat 1500 KK.
“Jadi InsyaAllah kami semua satu suara untuk pilihan politik,” tegas Sahabudin.
Tokoh perajin Banyumulek Arifin, Syarif dan H, Akim juga mengungkapkan hal yang sama. Mereka sangat berharap Farin bisa menang di Pemilihan Bupati Lombok Barat 2024. Sehingga memperhatikan Banyumulek lebih maju ke depannya.
Terutama dalam hal mengekspos hasil kerajinan Banyumulek hingga ke mancanegara. Kemudian, memudahkan proses penjualan gerabah keluar negeri, serta meningkatkan kualitas gerabah para pengerajin.
“Kami berharap Pak Farin bisa membantu melengkapi alat-alat pembuatan kerajinan gerabah. Dan meningkatkan skill para perajin dengan membuat study banding ke daerah penghasil gerabah terbaik,” ucap Arifin.
Selain itu, para tokoh sekaligus ketua kelompok perajin Banyumulek ini menyampaikan pujian kepada Mantan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid. Karena selama masa kepemimpinannya kerap memperhatikan perkembangan Banyumulek sebagai salah satu desa wisata yang ada di Lombok Barat.
“Kami banyak dapat bantuan sama Pak Fauzan saat jadi Bupati. Banyak alat-alat yang diberikan untuk pengerajin gerabah dan pengembangan potensi lainnya yang ada di Banyumulek,” aku H. Akim.
Bakal Lebih Memperhatikan Banyumulek
Farin pun sangat gembira mendengar pengakuan tersebut. Ia berjanji jika menang di Pemilihan Bupati Lombok Barat 2024 akan lebih memperhatikan Banyumulek.
“Kami kaji semua program pengembangan Banyumulek sebagai desa wisata. Terutama potensi gerabahnya, program-program yang baik di zaman Pak Haji Fauzan juga akan kami teruskan,” janji Farin.
Sebagai informasi, Banyumulek merupakan salah satu nama desa yang di Kecamatan Kediri. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengembangkannya sebagai desa wisata.
Desa Banyumulek dulunya hanya dikenal sebagai salah satu dari tiga sentra gerabah di Lombok. Di Banyumulek, hampir sebagian besar kaum perempuan bahkan laki-laki melakukan pekerjaan membuat gerabah.
Bahkan, semakin hari produksi gerabahnya semakin cantik dan berkelas. Potensi itu akhirnya warga desa kembangkan, sehingga Banyumulek menjadi destinasi wisata industri gerabah.
Di sini, pengunjung bisa melihat proses pembuatan gerabah yang selanjutnya bisa merek bawa pulang.
Di Banyumulek, pengrajin gerabah menghasilkan antara lain gentong, celengan, vas bunga, kap lampu, hiasan dinding dan ceret (kendi) maling. Kendi itu adalah tempat menyimpan air yang mengisinya dari bagian bawahnya, amun setelah didudukkan airnya tidak tumpah.
Tak sekadar industri gerabah, Banyumulek menawarkan sejumlah daya tarik lainnya. Terdapat taman bunga seluas 1,5 hektare di Dusun Gubuk Baru. Kemudian, wisata religi berupa Masjid Kembar Menara Tunggal yang akan memiliki satu menara setinggi 63 meter di tengah desa yang terpisah jalan desa.
Masjid Kembar Menara Tunggal ini semula didirikan masing-masing, oleh warga dua dusun setempat. Masjid Nurul Badi’ah di sebelah barat berada di Dusun Karang Pande Banyumulek Barat, sedangkan di timur ada Masjid Silaturahmi, Dusun Mekar Sari.
Saat ini warga setempat berbenah menyusun pola pariwisata yang terintegrasi dengan konsep one stop destination.
Dengan konsep one stop destination, maka wisatawan hanya cukup ke Banyumulek tapi bisa mendapatkan beragam fasilitas wisata. Misalnya homestay, food court hingga pentas seni seperti pagelaran wayang Sasak dan atraksi tradisional Gendang Beleq. (*)
