Lombok Barat (NTBSatu) – Calon Bupati Lombok Barat, Nuavar Furqani Farinduan alias Farin, kembali melakukan kunjungan ke masyarakat dalam rangka menyosialisasikan nomor urut 1 (satu).
Sabtu, 5 Oktober 2024 sore, Farin berkunjung ke Dusun Pancoran, Desa Banyu Urip, Gerung, Lombok Barat. Seperti biasa, di awal sambutannya Farin memperkenalkan diri sebagai Calon Bupati Lombok Barat.
Pantauan langsung, semua warga Dusun yang hadir sudah mengenal wajah Farin dengan baik.
“Kenal saya gak? Ayo ada yang tau saya siapa?” tanya Farin dengan gaya ngoyonnya.
“Farinnn… Sopoq Angen….!” jawab ratusan warga Dusun Pancoran bersaut-sautan.
Tak hanya mengenal nama dan wajah Farin, warganya rupanya sudah mengetahui nomor urut Rintun (Farin-Khairatun) yakni 1 (satu).
Pasalnya “Sopoq Angen” adalah slogan Rintun, setelah KPU menetapkan nomor urut masing-masing calon kepala daerah. Di mana sopoq angen berarti satu keinginan, yakni memilih Rintun nomor 1 saat pencoblosan di TPS 27 November mendatang.
Komitmen untuk Masyarakat Banyu Urip
Setelah itu Farin berjanji, jika Rintun memenangkan Pilkada Lombok Barat, makanya ia dan Hj. Khairatun Fauzan Khalid sebagai calon Wakil Bupatinya, akan lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat Dusun Pancoran.
Kebetulan saat silaturahmi tersebut, masyarakat Dusun Pancoran menyampaikan komitmen dukungannya untuk Rintun. Dengan harapan Farin memperhatikan kondisi Masjid yang ada di Dusun Pancoran, jika berhasil menjadi bupati.
Farin pun menyanggupi. Bukan itu saja, ia pun berjanji akan mengangkat potensi yang ada di Desa Banyu Urip Gerung ini juga.
Kata Farin, Desa Banyu Urip memiliki potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang tersimpan dan belum tergali maksimal.
“Tentunya sumber daya tersebut bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan dan perkembangan desa,” tambah Farin.
Salah satunya potensi pertanian. Desa Banyu Urip ini memiliki tanah yang begitu subur sehingga cocok untuk pertanian. Tanah tersebut bisa ditanami berbagai macam produk alam, agar manusia bisa memenuhi kebutuhan utamanya.
Produk pertanian ini bisa berupa padi, sayuran, dan lain sebagainya.
“Tentu saja pertanian ini sangat jarang ditemui di kota. Karena di kota sendiri sudah dijadikan infrastuktur untuk pembangunan rumah, kantor, apartemen, tempat rekreasi, dan lain sebagainya,” ujar Farin.
Karena pertanian ini begitu penting, maka menurutnya sektor tersebut bisa berkembang dengan baik. Peran pemerintah desa tentunya sangat perlu untuk menjamin kesejahteraan para petaninya.
Tidak hanya itu, kualitas hasil pertanian pun perlu dilengkapi dan didukung. Mulai dari pemberian pemilihan bibit terbaik, penggunaan pupuk yang berkualitas, mesin atau alat-alat pertanian yang memadai. Serta, pendistribusian hasil pertanian ke kota dengan alur yang jelas dan menguntungkan petani itu sendiri.
Selain itu Desa Banyu Urip juga mempunyai potensi Peternakan. Kelompok peternakan ini bisa pemerintah desa kembangkan untuk memberi apresiasi kepada masyarakat yang dominan dalam berternak.
Kemudian, sebagian masyarakat yang ikut dalam kelompok ternak yang berasal dari setiap Dusun di Desa Banyu Urip bisa mengelolanya. (*)