Mataram (NTBSatu) – Asosiasi Hotel Mataram merespons dugaan adanya hotel yang melakukan mark up harga kamar menjelang event MotoGP 2024. Kenaikan harga berasal dari calo.
Bendahara Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Rega Fajar Firdausaji, menepis anggapan bahwa managemen hotel menaikan harga karena aji mumpung.
Ia menjelaskan, kenaikan harga yang berlaku saat ini sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 9 tahun 2022.
Harga hotel yang berlaku sesuai dengan zonasi atau “ring” yang membagi kawasan berdasarkan kedekatan dengan lokasi sirkuit Mandalika.
Adapun hotel-hotel di Kota Mataram berada pada ring 2, boleh menaikkan harga hingga 200 persen dari harga normal.
Rega menekankan, bahwa aturan ini sudah berjalan sejak penyelenggaraan MotoGP pertama dan mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak terkait.
“Kami, pelaku usaha perhotelan, telah mematuhi aturan tersebut selama tiga kali penyelenggaraan MotoGP,” katanya, Kamis, 12 September 2024.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kenaikan harga tersebut juga sudah tertera melalui brosur, promosi, dan iklan yang tersebar sejak awal tahun.
“Maka dari itu, Kami berharap pemahaman lebih baik dari masyarakat dan pengunjung terkait regulasi ini, mengingat banyak pelaku usaha telah merencanakan tarif dan promosi sejak jauh-jauh hari,” tukas Rega.
Kendati demikian, AHM telah melakukan investigasi terhadap beberapa hotel yang dikabarkan menaikkan tarif melebihi batas ketentuan.
Hasilnya, kenaikan harga kamar tersebut berasal dari para calo, travel agent maupun oknum pihak ketiga yang telah melakukan reservasi kamar terlebih dahulu.
“Kalau ini sudah tidak berada dalam pengawasan Asosiasi. Oleh karena itu, pemerintah juga harus memperhatikan para calo nakal ini,” pungkasnya. (*)