Daerah NTBHEADLINE NEWSSejarah dan Budaya

Pidato Kebudayaan NTB 20 Tahun ke Depan: Gali Kekuatan Nilai Masyarakat Sasambo

Mataram (NTBSatu) – Museum Negeri NTB menggelar Pidato Kebudayaan NTB 20 Tahun ke Depan dengan tema ‘Proyeksi Dalam Bingkai Kebudayaan’, Jumat malam, 2 Agustus 2024.

Kegiatan tersebut berlangsung di Lobi Museum Negeri NTB, berkolaborasi dengan Dewan Kebudayaan Daerah Provinsi NTB. Sejumlah tamu undangan turut hadir, seperti Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, budayawan, dan pelaku kesenian di NTB.

Asisten 1 Setda Provinsi NTB, Fathurahman mewakil Sekretaris Daerah membuka Pidato Kebudayaan NTB 20 Tahun ke depan. Ia menyambut baik kegiatan yang digelar pertama kali oleh Museum Negeri NTB ini.

Sebab, dapat menjadi wadah bagai generasi muda NTB dalam membangun dan mengenali nilai budaya dan tradisi yang sarat akan kearifan lokal.

“20 tahun ke depan adalah waktu yang cukup panjang. Tetapi, rasanya akan singkat kalau tidak mempersiapkan diri dengan baik. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat NTB untuk bersama menjaga dan mengembangkan kebudayaan NTB,” ungkapnya.

Gali Nilai Unggul Masyarakat

Sementara itu, Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam menjelaskan, melalui Pidato Kebudayaan NTB 20 Tahun ke Depan, pihaknya berusaha menggali kekuatan potensi budaya yang dapat menjadi modal untuk menjaga nilai unggul masyarakat NTB.

IKLAN

Menurutnya, kalau tidak mulai menggali potensi tersebut, tidak mengidentifikasi, tidak melakukan riset, dan tidak menyebarkannya mulai sekarang, akan menjadi sesuatu yang bahaya di masa depan.

“Karena kami takut generasi muda di NTB ketika 100 tahun Indonesia merdeka, mereka kehilangan nilai-nilai budaya daerahnya,” terang Alam, sapaannya.

Apalagi, di era sekarang, sudah banyak budaya-budaya dari luar yang masuk ke Indonesia. Sebagai contoh, budaya cantik, yang kini para perempuan harus mengikuti standar negara Korea.

“Padahal kecantikan versi Indonesia, Sasak, Samawa, dan Mbojo itu berbeda. Makanya, kami berusaha untuk menggali itu karena banyak sekali ternyata potensi budaya di NTB,” ujar Alam.

Tiga Orator Bedah Kebudayaan NTB

Adapun tiga orang orator yang berpidato dalam seri Kebudayaan NTB 20 Tahun ke Depan, yakni Pengerakse Majelis Agung atau Ketua Majelis Adat Sasak (MAS), Dr. H. Lalu Sajim Sastrawan, S.H., M.H. Kemudian, Rektor Universitas Nahdaltul Ulama (UNU) NTB, Dr. Baiq Mulianah, M.Pd.I., dan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Mataram, Dr. H. M. Saleh Ending, M.A.

Dalam pidatonya, Lalu Sajim memparkan, bahwa budaya masyarakat Lombok begitu luar biasa. Mereka menjaga dirinya agar tidak sombong, kalau memiliki ilmu malah semakin rendah membawa diri. Kemudian, bekerja keras dan hidup harmoni dengan alam sekitar.

Lalu, Baiq Mulianah membuka pidatonya dengan mengatakan, kalau budaya adalah bentuk intenalisasi dalam kehidupan berupa cipta, rasa, dan karsa. Ketiganya itu perlu dipeluas kembali dengan rasa cinta budaya dalam kehidupan bersama, sehingga membawa masyarakat NTB menjadi lebi hebat.

Terkahir, M. Saleh Ending yang juga seorang Antropolog, melihat kalau semua sektor kehidupan ini tidak terlepas dari kebudayaan. Maka, ia mengajak untuk menjadikan budaya mandarah daging sebagai urat saraf membangun kesatuan banggsa dan negara. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button