Mataram (NTBSatu) – Guna mendukung kebutuhan pakan ternak ayam petelur di Pulau Jawa, Bulog NTB menjual 1.300 ton jagung kering pipil kepada Koperasi Pinsar Petelur Nasional (KPPN).
“Kita menjual jagung kering pipil kepada KPPN seharga Rp5.500 per kilogram dengan pengiriman dari NTB sampai ke Jawa Tengah. Total dana dari transaksi penjualan tersebut sebesar Rp7,15 miliar, ” ujar Kepala Bulog NTB, Raden Guna Dharma, Selasa, 23 Juli 2024.
Ia menyebut, persediaan jagung di NTB terbilang cukup banyak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, produksi jagung pipilan kering di NTB mencapai 1,28 juta ton dengan luas panen 179.030 hektare.
“NTB kan salah satu sentra jagung terbesar di Indonesia. Produksi jagung paling tinggi ada di kawasan Sumbawa, Bima, dan Dompu,” paparnya.
Adapun jumlah produksi jagung kering panen di NTB hingga semester I 2024 tercatat sebanyak 900 ribu ton.
Pemprov pun menargetkan jagung kering panen dengan kadar air 25 – 30 persen bisa menyentuh angka 2,4 juta ton pada tahun mendatang.
“Saat ini cadangan jagung pemerintah (CJP) ada 56.520 ton. Untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan kalau sewaktu-waktu terjadi inflasi,” ungkapnya.
Bulog NTB mencoba untuk menjalin kerja sama peminjaman gudang sewa agar bisa terus melakukan penyerapan terhadap jagung dari para petani.
Gudang Bulog yang biasa berfungsi sebagai tempat penyimpanan gabah dan beras saat ini penuh dengan jagun.
Maka dari itu, harus menggunakan gudang swasta atau gudang filial untuk menampung hasil panen jagung petani.
“Kita tetap komitmen untuk terus menyerap jagung dari petani selama harga fleksibilitas masih berlaku dan tersedia gudang tempat penyimpanan,” pungkasnya.