Mataram (NTBSatu) – Pasangan H. Mahmud Abdullah dan Baharuddin Jafar Salam (Mo-BJS) diyakini bisa memberikan harapan baru pada pemerintahan yang akan datang.
Berstatus petahana, Mo harus diberi kesempatan untuk mengabdi bagi Kabupaten Sumbawa. Sebab periode sebelumnya, hanya efektif bekerja satu tahun sebagai konsekuensi percepatan Pilkada dan bencana Covid-19.
Alasan itulah yang mendorong Wakil Ketua Umum Partai Gelora, H. Fahri Hamzah mendukung Mo-BJS untuk pemerintahan lima tahun kemudian. Covid -19 melanda NTB Tahun 2019, bahkan belum reda ketika Mo-Novi terpilih tahun 2021 sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa.
“Sehingga efektifnya H. Mo (Mahmud Abdullah, red), hanya memimpin satu tahun. Tapi, Mo dalam setahun, terlihat akselerasinya. Maka, kita dukung lagi. Apalagi didampingi tenaga muda BJS, mudah mudahan mempercepat akselerasi pembangunan Sumbawa,” kata Fahri Hamzah kepada NTBSatu di Mataram belum lama ini.
Mo-BJS diyakini mampu mengakselerasi pemerintah pusat yang segera dipimpin Prabowo-Gibran dengan pemerintah daerah Sumbawa.
Ia yakin, sejumlah program strategis Prabowo seperti Food Estate, sektor pertambangan, hilirisasi, mampu diaktualisasikan Mo-BJS jika terpilih.
“Sebab pemerintahan yang akan dilantik 20 Oktober nanti akan sangat progresif. Soal tambang, Food Estate, hilirisasi, perlu figur figur progresif di daerah,” kata Fahri merujuk pada figur Mo-BJS.
Fahri kali ini turun gunung untuk kampanye pada Pilkada Sumbawa November 2024 nanti. Selain faktor H. Mo, BJS adalah kadernya di Gelora. Sehingga semakin memperkuat alasan kampanye penuh untuk Pilkada nanti.

Mo sendiri adalah politisi senior Golkar, terpilih sebagai Bupati Sumbawa pada 22 Maret 2021 lalu. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Bupati mendampingi (Alm) Husni Jibril. H. Mo juga punya pengalaman panjang sebagai birokrat, purna tugas terakhir sebagai Sekda Sumbawa.
Sementara BJS adalah politisi Gelora. Ia saat ini berkedudukan sebagai Ketua DPD Gelora Kabupaten Sumbawa. Pleno partai Gelora lantas merekomendasikan BJS sebagai Calon kepala daerah.
BJS punya pengalaman panjang sebagai politisi. Ia turut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) dan terpilih sebagai Anggota DPRD tiga periode. Satu periode di Kabupaten dan dua periode di DPRD Provinsi.
Survei LSI Kondisi Sumbawa
Saat tim Mo-BJS sudah memetakan beberapa persoalan di sektor ekonomi, sosial, infrastruktur hingga pertanian. Sehingga mereka layak mendapat label pemimpin yang menghadirkan harapan baru.
Menurut Survei LSI, masalah umum yang terjadi di Sumbawa, Ekonomi menempati urutan tertinggi 46,8 persen, masalah pertanian 19,8 persen, masalah infrastruktur 16,4 persen. Sementara masalah lain, seperti pelayanan, pendidikan, sosial, kesehatan, lingkungan, keamanan dan penegakan hukum serta politik, antara 3,6 sampai 0,5 persen.
Tim Mo-BJS lantas mengkaji tiga masalah utama dan solusi alternatif.
Pertama, mendorong food estate di Labangka karena inline juga dengan visi misi Prabowo-Gibran. Mendorong pembangunan Bendungan Kereke, inline dengan RPJM Sumbawa. Ketiga, Mendorong keberlanjutan Pembangunan infrastruktur jalan Kecamatan Batu Lante dan Orong Telu.