Mataram (NTBSatu) – Anggota Komisi X DPR Fraksi Demokrat, Anita Jacoba Gah, baru-baru ini menarik perhatian publik.
Dalam rapat bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim, Anita sempat menggebrak meja dan menunjuk-nunjuk jajaran pejabat Kemendikbud ketika berbicara soal APBN.
Dikutip Merdeka.com, Anita meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa APBN Kemendikbud. Ia menilai banyak dana bantuan untuk siswa sekolah yang tidak tepat sasaran.
“Saya minta Ibu/Bapak pimpinan kita memberikan rekomendasi kepada KPK periksa, apa yang ada di Kemendikbud, karena ini banyak persoalan, PIP, KIP, Dana BOS, banyak, hancur ini,” tegas Anita.
Ia berharap KPK memeriksa Kemendikbud mulai dari tahun 2021-2023 karena adanya dugaan tindak korupsi.
“Tolong Ibu saya minta, Pak Pimpinan, kita berikan rekomendasi kepada KPK, periksa. Dari 2021, 2022, 2023,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Survei Sitti Rohmi, Doktor Zul dan Lalu Iqbal, Siapa yang Unggul?
- Hadiri Program Sosialisasi Dinsos Kota Bima, Aji Rum: Pemberdayaan Masyarakat Kurangi Angka Kemiskinan
- Pembentukan BLUD di Puskesmas Diharap Perbaiki Sistem Layanan Kesehatan di Kota Bima
- Rakor Teknis Percepatan Penanggulangan TBC Asisten 1 Ikut Hadir
- Fokal IMM Soroti Potensi CSR dan Transparansi Perusahaan Tambang di NTB
Anita juga menegaskan bahwa tidak perlu menambah anggaran lagi jika uang tersebut tidak sampai kepada rakyat.
“Nggak usah tambah anggaran kalau banyak korupsi, uang negara habis bukan untuk rakyat,” ucapnya.
Rasa geram Anita tampak jelas saat menyampaikan kondisi yang menurutnya sudah berlangsung sejak lama.
“Saya marah, Pak Menteri, untuk kesekian kalinya, karena memang ini kenyataannya di lapangan,” pungkas Anita.
Selain masalah dana bantuan sekolah, Anita juga menyoroti buruknya infrastruktur pendidikan di NTT. Di Kabupaten Kupang, terdapat 17 bangunan sekolah yang sejak 2021 hingga saat ini belum dibenahi. (WIL)