Mataram (NTBSatu) – Program 1000 Guru Bahasa Inggris akan mulai pada tahun ajaran baru mendatang untuk siswa SMA/SMK.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Dr. H. Aidy Furqan mengatakan, setiap guru yang mengajar memiliki target untuk membantu dua siswa dalam menembus program beasiswa.
Untuk sementara, Aidy menargetkan bahwasanya satu guru paling tidak berhasil meloloskan dua siswa untuk program beasiswa.
“Tidak menutup kemungkinan, tahun depan dapat meningkat jumlahnya, satu guru dapat meloloskan empat siswa untuk program beasiswa dan terus meningkat,” ungkap Aidy, dikonfirmasi Kamis, 18 April 2024.
Dinas Dikbud NTB ingin meningkatkan kompetensi guru bahasa Inggris untuk menyiapkan siswa dalam mencapai standarisasi TOEFL dan IELTS. Sampai saat ini, Dinas Dikbud NTB akan menyasar sebanyak 1000 guru bahasa Inggris, meskipun kini memiliki sebanyak 1016 orang.
Berita Terkini:
- Lebih dari Sekadar Helm dan Rompi, AMMAN Tanamkan K3 sebagai Gaya Hidup
- Pelantikan Serentak Kepala Daerah 6 Februari 2025 Bakal Diundur
- Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Tunggu Kebijakan Pusat, Pemprov NTB Minta Honorer Sabar
- PT Autore Sebut Aktivitasnya di Perairan Sekaroh Legal
“Pertama-tama, kami akan melakukan penilaian terlebih dahulu. Dari 1000 guru bahasa Inggris itu, kami akan memilih siapa yang bisa menjadi tutor, belum memiliki kemampuan, dan memiliki kemampuan skala menengah,” jelas Aidy.
Dinas Dikbud NTB akan memulai program ini pada tahun ajaran baru. Program ini akan menyasar siswa, sementara output-nya ialah makin banyak siswa yang meraih beasiswa di dalam maupun luar negeri.
Di dalam mata pelajaran bahasa Inggris, Dinas Dikbud NTB akan mengintegrasikan materi pembelajaran TOEFL dan IELTS. Misalnya, seorang guru mengajar bahasa Inggris selama empat jam, maka akan ada satu jam khusus pendalaman TOEFL dan IELTS.
Oleh karena itu, tolok ukur dari program 1000 Guru Bahasa Inggris ialah seberapa banyak siswa yang berhasil lolos program beasiswa.
“Ke depannya lagi, tidak menutup kemungkinan satu guru akan meloloskan enam siswa untuk program beasiswa,” tandas Aidy. (GSR)