Mataram (NTBSatu) – Banjir bandang dan tanah longsor menyisir enam kelurahan di Kabupaten Sumbawa, Jumat, 9 Februari 2024 pukul 15.40 Wita kemarin.
Lokasi banjir limpasan berada di sepanjang bantaran sungai Kelurahan Samapuin hingga kali Kelurahan Labuhan, Kabupaten Sumbawa.
Banjir limpasan dipicu oleh hujan yang berlangsung selama 2 hari, sehingga menyebabkan luapan air di aliran sungai dan anak-anak sungai.
Beberapa daerah yang terdampak yaitu di Kelurahan Samapuin, Pekat, Brang Bara, Bugis, Lempeh dan Brang Biji, Sumbawa Besar, dengan luas DAS 16.369 Ha.
Kepala Dinas LHK NTB Julmansyah mengatakan penyebab banjir diduga karena curah hujan tinggi, dan diperkirakan akumulasi curah hujan lebih tinggi sebesar 58 mm pada bagian hulu DAS Sumbawa.
Berita Terkini:
- HUT ke-66 NTB, DPRD Apresiasi Kerja Dua Pj Gubernur
- Momentum Hakordia 2024, Inspektorat NTB Ingatkan Perkuat Kolaborasi Cegah Korupsi
- Syarat Daftar KIP Kuliah untuk SNPMB 2025: Ini yang Harus Disiapkan
- Profil Lalu Budi Suryata, Eks Sekretaris PDIP NTB yang Dipecat Megawati Akibat Berlabuh ke Gerindra
“Debit air pemasok di dominasi oleh lereng miring sampai sangat curam di bagian hulu dan landai sampai datar di bagian hilir. Daerah terdampak banjir, berada pada pengaliran sungai utama di Brang Biji,” jelasnya.
Berdasarkan laporan data sementara dari BPBD Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, sebanyak 16 rumah rusak akibat hanyut dan ambruk.
Berikut data korban banjir bandang dari enam kelurahan di Kabupaten Sumbawa:
- Kelurahan Bugis
Jumlah KK 370 dengan jumlah jiwa 1.850 - Kelurahan Samapuin
Jumlah KK 91 dengan jumlah Jiwa 463 - Kelurahan Pekat
Jumlah KK 428 dengan jumlah jiwa 2.200 - Kelurahan Brang Biji
Jumlah KK 86 dengan korban jiwa 344 - Kelurahan Brang Bara
Jumlah KK 365 dengan jumlah jiwa 978 - Kelurahan Lempeh
Jumlah KK 149 dengan jumlah jiwa 617
Dengan begitu, total KK yang terdampak sebanyak 1.489 dan korban jiwa 6.278. (WIL)