Mataram (NTBSatu) – Angin kencang dan gelombang pasang mulai menerjang pesisir pantai. Hal tersebut membuat nelayan di Kota Mataram harus lebih waspada saat melaut. Meskipun air laut sempat pasang beberapa hari lalu, para nelayan hanya libur melaut selama tiga hari saja.
Air pasang mengakibatkan penghasilan nelayan turun drastis, bahkan beberapa perahu mengalami kerusakan.
Meski demikian, saat ini nelayan tetap pergi melaut walau hasil yang didapatkan tidak seperti biasanya. Dalam satu hari, mereka rata-rata hanya menjaring 100 ekor ikan tongkol.
Salah seorang nelayan di wilayah Bintaro, Kecamatan Ampenan Junaidi menceritakan beberapa nelayan masih ada yang turun melalut saat cuaca buruk. Akan tetapi sebagian mulai membatasi area perairan yang di sisir.
“Biasanya, bisa berlayar hingga kawasan selat Bali, tapi kondisi yang terjadi sekarang tidak memungkinkan kapal kami berlayar terlalu jauh,” jelasnya, Jumat 2 Februari 2024.
Berita Terkini:
- Pegiat Antikorupsi Soroti Penanganan Kasus PT GNE dan PT BAL, Sarankan Polisi Diskusi dengan para Ahli
- KPU Lombok Timur Bantah Isu Loloskan Anggota PPK Titipan untuk Pilkada 2024
- 16.300 Ekor Ternak dari Kabupaten Bima Dikirim ke Jabodetabek
- Pemahaman soal UU TPKS Mesti Menyeluruh agar Dapat Tekan Perkawinan Anak
Junaidi dan nelayan lainnya hanya bisa berlayar di area sekitar saja. Hal tersebut juga mempengaruhi hasil ikan yang ditangkap.
Dalam sehari, nelayan bisa mendapatkan 10 sampai 20 kilogram ikan jika hari normal dengan berbagai jenis ikan, seperti kembung, ikan kucing atau lemuru, dan pancaran.
“Kalau sekarang karena air laut tiba-tiba pasang, paling sedikit 100 ekor dan paling banyak 3 atau 2 kilogram,” sebutnya.